Senin. Tanggal 1.

Standard

Hari ini Senin. Tanggal 1 Desember. Tahun 2025.

Saya duduk di ruang kerja, sambil jemari mengetik tulisan ini; ditemani kucing saya, Disko si belang hitam-abu-oranye, yang terkantuk-kantuk tepat di samping tangan saya, di atas meja.

Senin. Tanggal 1.

Continue reading

Usia 15 Tahun dengan 25 Tahun Pengalaman

Standard

Katanya, akan datang usia di mana kita cuma mau datang ke konser atau acara musik, tapi hanya untuk duduk dan menikmati penampilan si musisi. Buat saya, di tahun-tahun belakangan, memang seperti itu. Faktor usia? Mungkin. Energi memang nggak sebanyak waktu masih muda. I’m 40 years old! Faktor puas? Bisa juga. Dari jaman masih jadi remaja belasan tahun, saya udah hobi banget datang ke gigs; banyak venue jadi saksi saya berdendang dan berdansa dari siang sampai tengah malam di festival musik; sampai akhirnya setelah 20 tahun lebih, tangki bersenang-senang saya sudah cukup terisi dan kini yang saya mau cuma sekedar menikmati nostalgia bareng band atau penyanyi idola masa muda.

Continue reading

Membaca Itu Mahal

Standard

I’m not trying to be fancy here. Tapi kayaknya saya udah nggak bisa lagi deh berenang di kolam renang biasa. Standar saya udah naik. Harus kolam renang hotel yang ada sun lounger alias kursi berjemurnya, yang kamar mandinya menyediakan handuk, sabun, sampo, lotion dengan aroma menenangkan, ada ruangan khusus buat ngeringin rambut dan dandan, syukur-syukur ada sauna juga.

Continue reading

Beli Laptop Baru

Standard

Sampe udah lupa, berapa kali saya terlewat menulis satu tulisan di tiap bulannya. Udah sampe titik di mana, ya udah mau gimana lagi, kan waktu nggak bisa diulang. Meski tetep, pasti ada aja rasa janggal dan nggak nyaman. Haha. Dibilang perfeksionis sih nggak, tapi saya memang menyukai sesuatu yang rutin. Dan ketika suatu rutinitas itu terganggu, saya memang bisa sampe ikutan merasa terganggu juga.

Continue reading

I’ve Turned 40 and I’m Freaking Out

Standard

Ten years ago, I wrote something here. I said I no longer freaked out about turning 30. And last week, I turned 40. What an age, huh? I’m freaking out.

I was hoping that being this old would mean settling down, that all aspects of my life would fall into place. But no, this is probably the lowest point of my life, and I’m not happy.

Continue reading

A High Praise for Mr. Pilot Joffani

Standard

(I sent this email to AirAsia.)

That day, the sky from the large window of the AirAsia lounge was clear. I was preparing to return to Jakarta after watching Manchester United lose to the ASEAN All Stars. As soon as I sat down on the plane, an overwhelming sleepiness overcame me, and I fell asleep instantly.

I woke up to the smell of Santan hot meals being distributed to passengers (not me). With my eyes still heavy, I checked my phone, and it seemed that almost half the journey had passed. I went back to sleep.

Continue reading

Selamat Tinggal “Terbenam”

Standard

(“Terbenam” adalah nama program sore di radio streaming Balikpapan bernama Domain Radio. Beberapa bulan lalu, tepatnya Kamis, 23 Januari 2025, program yang mengudara sejak Maret 2024 ini usai dan ini adalah surat yang saya bacakan ke Dede dan Erza, duo penyiar program tersebut.)

Continue reading

What I’m Feeling Now

Standard

Sesungguhnya ada rasa yang hilang di Ramadan tahun ini… Biasanya, saya siap dengan daftar rutinitas ibadah baru yang akan saya amalkan selama bulan puasa. Kalau bisa, jangan sampai ada waktu tak terpakai untuk mendapat berkah berganda. Waktu mengajar saya atur sedemikian rupa supaya saya bisa salat dengan nyaman dan tanpa diburu-buru seperti hari-hari biasa.

Continue reading

Kehilangan Hal Kecil

Standard

Hari ini rumah nenek saya dibersihkan secara besar-besaran, sesuatu yang cukup menjadi tradisi di saat bulan Ramadan. Sekalian, tahun ini kami juga mengecat ulang tembok, karena warna putihnya sudah memudar. Khusus tembok, saya sudah minta om yang mengecat untuk membiarkan satu bagian tetap sebagaimana adanya, karena di situ ada kenangan kecil tersimpan: ukuran tinggi badan keponakan saya Omar, dari dia mulai bisa berdiri sampai sekarang di usianya yang sebelas tahun.

Continue reading

Semua Punya Masa Kadaluwarsa

Standard

Beberapa bulan lalu waktu saya ke SynchronizeFest, saya sempet bertemu dengan Rendy, teman asal Balikpapan. “Kamu nonton siapa aja, Mit?” tanyanya. Saya jawab kalo saya cuma datang untuk nonton Saykoji, artis-artis cilik 90an, dan The Adams. Selebihnya, saya cuma menikmati festival musik dengan berbelanja merchandise dan jajan aja. Belum lama, saat nongkrong bareng Dini, kami membahas tentang pergi liburan yang cuma mau diisi dengan santai di homestay, kalo males keluar ya pesan GoFood, dan nggak mau ke tempat wisata.

Continue reading