It’s like when you see someone you really like is in front of you, but you can’t come any closer because he’s got chicken pox and you haven’t. But deep down you actually don’t care that it’s contagious. You just want to take the risk if it means you can hug him.
Relationship
An Extract from a Novel I’ve Never Finished Writing
StandardWhen you’re broken hearted, you’re supposed to stay away from whatever that reminds you of the boy that has broken your heart. It is indeed a good piece of advice. But I think, I’m just stupid. Instead of listening to songs that actually can make me feel better, I’ve been listening to every song that Ka has recorded. Songs he sent me when we were still together. It’s a weird feeling. I love his voice, so much. But at the same time, it’s torturing to hear him sing now that we’re no longer boyfriend and girlfriend. I guess we just love rubbing salt into the wound, don’t we? The other day, I was like, “Ugh! I hate Ka!” but then I opened the photo gallery in my phone and started scrolling the pictures of us. They still got me all smiling and giggling of course, we were so sweet and silly; a minute later I broke into tears.
(El.)
Memory of That Hallowed Nook
StandardRemember the day we promised to meet at that hallowed nook
I got off my bike and there I noticed you in just a slight look
My skin radiated intense heat as if it was ready to cook
You were right in front of me and suddenly heavy breath was all I took
Eleven Years of Togetherness
StandardBeing in a relationship with my husband for 11 years has taught me a lot. That it is always better to have someone you’re still comfortable with even in the most uncomfortable period, than someone that sends great sparks… ’cause sparks disappear.
There are many friendships last forever because they accept each other for both the good and bad sides. But funny, when it’s about our romantic partner, we tend to wish they’d be perfect while nobody is perfect.
Hari Ibu Bersama AsmaraKu dan Pond’s
StandardMengingat Mama berarti mengingat betapa berbeda hubungan ibu-anak yang kami punya dibanding dengan ibu-anak lainnya. Kalau teman-teman saya bisa begitu alami memeluk, mencium dan berkata sayang ke ibunda masing-masing, tidak begitu adanya dengan saya dan Mama. Meski berwajah mirip, kami merupakan pribadi yang berseberangan, terutama pola pikir.
Sungguh kami jarang sekali akur. Terutama di masa remaja saya, kami hampir selalu beradu argumen, berbantahan, tidak saling sapa. Mungkin Mama saat itu merasakan sulitnya membesarkan seorang anak perempuan, tanpa Papa yang sedang bekerja di Amerika.
Suami, Ini Istri
StandardSuami, ini istri.
Tepat 5 tahun lalu jam-jam segini, kita berdua resmi jadi suami istri. Aku berkebaya ungu, kamu berjas senada. Aku gemuk, kamu kurus. Dan sekarang, aku masih gemuk dan kamu ikutan gemuk. #eeaak
Aku merasa pengen nulis ini karena bersyukur kita bisa mencapai angka 5 tahun berumah tangga. Masih muda, kalah sama orangtua kita yang bersama selama puluhan tahun. Mereka hebat dan kuat ya menjalani hidup bersama yang pastinya nggak melulu tentang bahagia, tapi ada amarah, luka dan airmata.
Cinta Dewasa
StandardWaktu masih pacaran dulu, waktu hubungan belum sah suami istri, pegangan tangan aja udah bikin jantung berdebar. Giliran udah nikah, segala sesuatu nggak perlu malu-malu, maka getaran itu perlahan juga pudar. Cinta kita bukan sekedar cinta karena napsu belaka. Cinta kita udah memasuki wilayah yang lebih bijak. Cinta karena hal-hal yang lebih mendalam.
Tidak Harus (Selalu) Satu Jalur
StandardJalan-jalan memang bukan hobi suami. Dia lebih menikmati waktu luang di kamar dengan gitar, memetik senar sambil mendendangkan lagu. Dia lebih suka memakai tabungannya untuk hal-hal yang bikin penampilan terlihat gaya. Waktu cuti dikumpulkan untuk bisa pulang ke Balikpapan dan berlibur lebih lama di kampung halaman.
Dihitung-hitung, hanya 4 kali dalam 4 tahun pernikahan kami piknik berdua. Bali, Nepal, Thailand dan Malaysia. Sudah itu saja. Itu pun semuanya saya yang mengatur. Dia tinggal nurut. Haha!
Sederhana, Namun Cinta
StandardHai! Seperti yang saya tulis di Facebook, Instagram dan Twitter, bulan November kemarin lumayan bermakna buat saya. Berturut-turut 17 November 2006 adalah tanggal di mana saya dan Yuswo resmi pacaran, 18 November 2010 pertama kali blog TerongGemuk dibuat dan 19 November 2011 pernikahan saya dan Yuswo berlangsung. Iseng-iseng, saya pun mengadakan kuis kecil yang hadiahnya beberapa kartu pos, produk Bath & Body Works dan voucher belanja di Alfa.
Cinta Untuk Saya
StandardHai! Kali ini saya mau sedikit curhat mesra. Mudah-mudahan curhatnya nggak kayak curahan hati bocah labil. Eh, ada juga sih udah bukan bocah tapi masih labil, sesumbar kesusahan cinta hidup di mana-mana. Mungkin niatnya pengen dikasihani, atau membela diri, tapi malah orang nggak simpati.
INI APAAN DEH KOK MALAH NYINYIR?? BAHAHA!!