Otak dan Hati

Standard

Aku tidak mengerti bagaimana otak dan hati bekerja. Aku tidak sepintar itu untuk menyeimbangkan logika dan perasaan; padahal kedua hal tersebut kadangkala tidak seiring sejalan.

Tapi aku bisa memastikan, ketika mereka berseberangan, mereka sebenarnya tengah menyakiti jiwa dan ragaku.

Otak dan hati. Mereka terus beradu. Tanpa mereka sadar, jiwa dan ragaku terganggu.

Mereka kira, dari mana datangnya gelisah ini? Aku itu resah memutuskan siapa yang perlu didengarkan.

Mereka kira, dari mana datangnya sakit kepala ini? Aku itu dimakan pikiran karena keduanya begitu ngotot berdebat.

Urusan logika dan perasaan, bisa lebih rumit dari rumus Matematika tersulit. Lalu aku, yang bahkan tidak lagi ingat apa itu Faktor Persekutuan Besar dan Kelipatan Persekutuan Kecil, diminta mampu menyelesaikan urusan mereka?

Tidak. Terima kasih.

Pada akhirnya, kubiarkan saja mereka terus berbeda pendapat. Sambil kuberharap dalam letih, semoga mereka tutup mulut.

Once There Was A Boy

Standard

Once there was a boy. Who played the guitar and banjo. He serenaded songs with joy. He wrote lyrics while sipping espresso.

There was one thing though. He thought his music was cheapo. He completely didn’t know. When he sang he had this glow.

Continue reading

We Stay Strangers

Standard
mural-1347673_960_720
There are people worth keeping. And you are one of them.
It was an exciting fling. But circumstances made us succumb.
You know sparks don’t lie. That the chemistry was real.
I hate to cry for this bye-bye. So let me just touch a prayer wheel.
We stay strangers.
Trash our feelings in the heart chambers.

I Once Knew Someone

Standard

I once knew someone.

Who became the shoulder to cry on, when I found out that my world had betrayed me. And I thank him for the cheese pasta he cooked, the movies we watched together, the board games we played and the stupid cynical jokes he threw.

I once knew someone.

Who said “Hello” to my sorrow, and made my days colored with rainbow. And I thank him for the songs he shared, and the hours of thumb-talking. He lent an ear to my dreams, and was there when I felt like I were juggling frogs!

Oh, it wasn’t someone. There were two.

Kenangan Akan Tas Hitam

Standard

2008
Saya sekolah lagi bulan depan
Kuliah Bahasa Inggris lanjutan
Boleh saya pinjam
Tas kamu yang hitam?

Si Hitam pun dikirimkan
Langsung dari Balikpapan
Karena Si Hitam milik dia yang saya sayang
Memakainya pun terasa senang

Continue reading