Aku tidak mengerti bagaimana otak dan hati bekerja. Aku tidak sepintar itu untuk menyeimbangkan logika dan perasaan; padahal kedua hal tersebut kadangkala tidak seiring sejalan.
Tapi aku bisa memastikan, ketika mereka berseberangan, mereka sebenarnya tengah menyakiti jiwa dan ragaku.
Otak dan hati. Mereka terus beradu. Tanpa mereka sadar, jiwa dan ragaku terganggu.
Mereka kira, dari mana datangnya gelisah ini? Aku itu resah memutuskan siapa yang perlu didengarkan.
Mereka kira, dari mana datangnya sakit kepala ini? Aku itu dimakan pikiran karena keduanya begitu ngotot berdebat.
Urusan logika dan perasaan, bisa lebih rumit dari rumus Matematika tersulit. Lalu aku, yang bahkan tidak lagi ingat apa itu Faktor Persekutuan Besar dan Kelipatan Persekutuan Kecil, diminta mampu menyelesaikan urusan mereka?
Tidak. Terima kasih.
Pada akhirnya, kubiarkan saja mereka terus berbeda pendapat. Sambil kuberharap dalam letih, semoga mereka tutup mulut.
What a serendipity. Once I had also written “Brain vs. Heart” post on my Multiply blog 😚. The battle is almost like your feeling described.
Is the Multiply still alive?? I wanna read it. Ahaha.
No. Of course not. Sadly I’ve lost my posts there.