Suami, ini istri.
Tepat 5 tahun lalu jam-jam segini, kita berdua resmi jadi suami istri. Aku berkebaya ungu, kamu berjas senada. Aku gemuk, kamu kurus. Dan sekarang, aku masih gemuk dan kamu ikutan gemuk. #eeaak
Aku merasa pengen nulis ini karena bersyukur kita bisa mencapai angka 5 tahun berumah tangga. Masih muda, kalah sama orangtua kita yang bersama selama puluhan tahun. Mereka hebat dan kuat ya menjalani hidup bersama yang pastinya nggak melulu tentang bahagia, tapi ada amarah, luka dan airmata.
Suami, istrimu sempat membaca tulisan di sini: There are 5 stages of love but most people got stuck on 3. Kalo kamu males buka link, aku ringkas ya. Jadi katanya, ada 5 tahap dalam cinta.
- Jatuh cinta. Ini masa naksir-naksiran. Yang mana cuma di sapa “Hai” aja hati udah berbunga-bunga. Bayangan masa depan berdua terlihat begitu indah.
- Menjadi pasangan. Di tahap ini udah lewat itu naksir-naksiran, tapi lebih ke ikatan praktikal, mulai membangun hidup bersama.
- Kekecewaan. Nah, ini yang bikin banyak pasangan pisah karena rasa-rasanya hal nggak berjalan sesuai keinginan.
- Cinta yang sesungguhnya. Tahap ini didapat mereka yang bisa melewati masa kekecewaan, alias mereka udah sepenuhnya menerima kekurangan masing-masing.
- Mengubah dunia bersama. Mereka yang bisa tembus level 4, mulai melakukan hal-hal lebih besar bersama, seperti misalnya terlibat dalam kegiatan sosial.
Setahun belakangan ini, rasanya kita ada di tahap 3 nggak sih? Mulai dari kekhawatiran aku karena belum bisa kasih kamu anak, lalu kemarahanku karena kamu rasa-rasanya lebih mementingkan pekerjaan daripada quality time, kekesalanmu karena ada banyak sifat aku yang nggak sesuai harapan, dan beragam hal lainnya yang nggak perlu aku tulis di sini. Haha…
Cuma untungnya, kita berdua ingat bagaimana hubungan ini dibangun. Saat kita masih nggak mapan dulu, ketika makan di KFC itu udah terasa mewah banget, kita saling mendukung sehingga akhirnya masing-masing punya karir yang lebih baik; saat jaringan pertemanan dan persaudaraan kita meluas karena hubungan yang kita jalin; dan itu semua pun kita lalui dengan beragam perasaan dan lewat beragam peristiwa, sampai akhirnya kita mantap ke pelaminan.
Suami, semesta begitu banyak menawarkan lelaki dan wanita yang jauh lebih baik, dan kemungkinan juga naksir sama kita dan bisa jadi kita juga naksir mereka! But don’t give up on each other, please… Let’s make it to stage 4, or even 5! Dan pada akhirnya, pilihanku jatuh pada lelaki yang mana aku bisa buang angin tanpa ragu dan malu di sampingnya, pada lelaki yang mengusap punggungku di malam-malam penuh mimpi buruk, pada lelaki yang tertawa lepas saat aku berdansa suka-suka… Lelaki itu, kamu.
I love you more than I love Justin Bieber.
(For those who got stuck on stage 3, I don’t judge you. I know how hard a marriage can be and how difficult it is to decide to quit. I have some friends who have been through horrible divorces, and I know they have very good reasons why their marriages can’t continue. They’re all strong women!)
Klo baca ini bawaannya saya pingin cepet2 kawin ha ha ha…..
Hahahhaa… Mbak Shiq4 ayooo dimantapkan.
Aku mau nikah kaaakmit, sayang jodoh belum nampak di pelupuk mata *ea
Nanti ketemu mas-mas Korea.
Happy 5th wedding anniversary! May the freshness of your love always remain! Hope you both proceed to stage 5! We all love you more than you love Justin Bieber 😎
Thanks Rizky!!
Kak mitaa, sweet banget deh. Happy 5th wedding anniversary, Kak!
Thank you Giseeel.
Sukak tulisannya, aku ultah tgl 20 nov deketan sama ultah pernikahan klian #trusknpsan hihiihi 😀
Trus mungkin kita bisa saling traktir. #eh