Limun Oriental: Minuman Klasik Pekalongan

Standard

Panas-panas gini, rasanya pengen punya pintu ke mana saja. Ada satu tempat yang akan saya tuju: pabrik minuman di Pekalongan, Jawa Tengah. Akan saya beli satu botol beling Limun rasa jeruk dari oma-oma yang menjaga “warung”, menuangkannya ke dalam gelas berisi es batu, dan menikmati rasa manis berpadu dengan krenyes soda yang menyegarkan dahaga.

Sungguh, tidak ada rasa menyesal karena saya tidak sempat berburu Batik di Pekalongan, yang memang terkenal karena Batiknya hingga dijuluki sebagai Kota Batik. Kunjungan saya yang hanya dua hari (karena ada murid yang menikah) memang tidak memungkinkan saya untuk jalan-jalan ke banyak tempat. Tapi ketika harus memilih antara ke pasar untuk melihat-lihat Batik atau ke pabrik Limun Oriental Cap Nyonya Silhuet, dengan mantap saya memilih ke pabrik Limun.

Adalah Sofyan yang merekomendasikan tempat ini sebelum saya berangkat ke Pekalongan. Dia bilang ini minuman langka, udah jarang ada. Kebetulan di hari terakhir di sana, cuaca lagi panas banget, dan si Bebeb nyeletuk, “Enak nih minum yang seger-seger.” Langsung deh saya inget omongan Sofyan. Kami pun segera memesan Gocar sambil memasukkan nama “Limun Oriental”.

IMG_9833

Tempat yang kami tuju merupakan pabrik sekaligus “warung”. Terletak di Jalan Rajawali Utara No. 15 Pekalongan, persis di belakang Museum Batik dan Rutan (yang dulunya benteng). Ada logo Oriental dan gambar siluet wanita di dinding tembok, sesuai dengan merek Limun.

IMG_9832

Eh, kalo kamu perhatikan, dari tadi saya tulis “warung” pake tanda kutip; itu karena saya bingung mau menyebutnya sebagai apa. Haha! Jadi gini, kalo dari yang saya lihat, sebenarnya bangunan ini adalah rumah zaman dulu. Terasnya besar dan dijadikan tempat untuk pembeli duduk-duduk menikmati Limun. Saya mau menyebut restoran, tapi yang dijual hanya Limun dan sekedar cemilan ringan seperti arem-arem dan kacang telur. Makanya saya sebut “warung” meski sebenarnya tidak sesederhana warung pada umumnya. Lah wong ada beberapa benda sisa masa lalu, dan ada semacam meja resepsionis.

IMG_9830

IMG_9827

IMG_9823

Pabrik Limunnya sendiri ada di bagian belakang rumah dan “warung”. Saya hanya bisa melihat dari tempat saya duduk karena ada tanda “Dilarang masuk kecuali karyawan”. Pabriknya sepi, nampak krat-krat tinggi menumpuk, namun “warung” Limun diramaikan muda-mudi yang asik ngobrol dan menikmati minuman warna-warni bersoda ini.

IMG_9828

IMG_9856

Oh iya, kalo kalian kurang familiar dengan nama Limun, mungkin kalian kenal dengan yang namanya “Orson”? Nah, waktu saya SD saya mengenal jenis minuman ini dengan dua nama: Limun dan Orson. Namun Orson lah yang memang lebih sering kami bocah-bocah gunakan.

IMG_9824

Saya ingat, di sekolah saya dulu, SDN Depok II, ada pedagang yang tiap hari datang membawa gerobak dengan botol kaca berisi Limun. Saya biasanya minta campur warna merah dan putih, rasanya jadi mirip Fanta. Di tahun 90an Fanta, Coca Cola, Sprite masih jadi barang mewah. Limun ini alternatif untuk kami yang nggak sanggup beli. Dan ngomongin tiga merek tadi, keberadaan Limun menjadi sangat langka karena kalah bersaing dengan minuman bersoda bikinan perusahaan Amerika. Padahal ya, konon di jaman penjajahan Belanda, Limun merupakan minuman kaum ningrat sebelum akhirnya jadi minuman rakyat.

Limun, tentu tidak hanya berlabel Oriental; ada banyak produsen Limun di zamannya. Kini, salah satu yang tersisa ya di Pekalongan ini. Cap Nyonya Silhuet, berdiri sejak tahun 1920. Harga sebotol jika minum di tempat cuma Rp. 6,000. Mau bawa pulang sebagai oleh-oleh? Satu kardus isi enam botol dihargai Rp. 60,000. Pilih rasanya; ada mangga, nanas, jeruk, lemon, stroberi/frambozen, sirsak, dan kopi/moka. Berat bawanya memang, tapi saya tetap bawa pulang ke Depok, untuk berbagi nostalgia bersama keluarga.

Advertisement

2 thoughts on “Limun Oriental: Minuman Klasik Pekalongan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s