Isi artikel ini akan sebisa mungkin diperbarui untuk menyajikan pembaca dengan berita yang akurat dan nggak basi.

===

Mumpung aroma liburan, kali ini saya mau cerita pengalaman saya berkunjung ke Trans Studio Bandung. Sebenarnya saya ke sana 2 minggu yang lalu, tapi seperti biasa dibutuhkan waktu dan tempat yang nyaman untuk menulis blog, dan itulah yang agak susah saya dapat akhir-akhir ini. 😉

Pujaan hati saya, Bebski Yuswo, datang menghabiskan waktu cuti di Depok. Karena di Balikpapan minim tempat hiburan, maka saya berniat ngajak pacar saya ini untuk melancong ke wisata Bandung, tepatnya Trans Studio Bandung. Secara dia udah pernah saya ajak ke salah satu wisata sejenis yang ada di Jakarta, dan saya sendiri udah nggak mau lagi karena merasa lebih bagus taman bermain di Singapura sana (sombong!) akhirnya Trans Studio Bandung pun jadi pilihan tempat kencan kami.

Sengaja saya pilih hari Kamis di bulan puasa, supaya saya dan Yuswo bisa menghindari kemacetan dan antrian panjang. Dan alhamdulillah yah… Perjalanan dengan bis tidak melalui hambatan dan di Trans Studio Bandung kami puas main tanpa harus lama-lama menunggu giliran. Sesuatu banget!

Nah, secepatnya saya akan ceritakan bagaimana keadaan dan kondisi di sana. Semoga bisa bermanfaat buat kalian yang mau cari tempat wisata Bandung seru untuk liburan.

Trans Studio Bandung terletak di Bandung Supermal. Harga tiket masuk untuk hari biasa yaitu Rp. 150,000. Untuk akhir pekan dan hari libur pengunjung kudu merogoh kocek Rp. 250,000. Tiket masuknya berupa kartu bernama Mega Card. Kita harus beli seharga Rp. 10,000. Uang yang kita bayarkan akan dimasukkan ke dalam kartu ini. Nantinya kita bisa juga menambah nominal yang kita mau untuk dipakai berbelanja dan jajan di dalam Trans Studio Bandung, jadi nggak bisa pake uang cash. Kartu ini bisa dipakai untuk 2 orang, tidak harus tiap kepala membeli satu Mega Card.

Hal yang pertama saya liat begitu memasuki arena Bandung Supermal adalah gambar King Kong raksasa dan jalur roller coaster. Lalu, kita akan disapa oleh patung entah-makhluk-apa yang memegang microphone layaknya wartawan. Setelah itu kita bisa langsung menuju ke pembelian tiket dan naik eskalator menuju Trans Studio Bandung. Trans Studio Bandung ini katanya salah satu taman bermain indoor terbesar di dunia lho! Ih waw!

Patung Liberty dan Menara Eiffel, serta kaca besar yang membingkai pemandangan jalur roller coaster adalah hal-hal yang akan menyambut kita. Kemudian penjaga yang ramah akan meminta kita menunjukkan Mega Card jika kita sudah siap masuk ke bagian dalam Trans Studio Bandung. Tips: Jangan bawa makanan dan minuman ya… Karena pasti nggak boleh dibawa masuk dan akan diambil sama penjaganya.

Kawasan 1: STUDIO CENTRAL

Saya jadi teringat suasana kawasan Hollywood malam hari di taman bermain Singapura yang pernah saya datangi. Tampaknya memang mengambil konsep seperti di sana. Jalanan dihiasi bangunan-bangunan dan tiang lampu membuat kita serasa berada di tengah kota. Sedikit maksa sih, karena bangunan yang ada agak campur aduk antara pertokoan bergaya barat dan kantor koran Pikiran Rakyat. Hehehe… Tapi dijamin kalian bakal tergoda untuk foto-foto. Tips: Bawa kamera yang memadai. Jangan kamera handphone. Sangat nggak saya anjurkan karena hasil fotonya pasti gelap. Seperti hasil foto saya… 😦

Yamaha Racing Coaster. SUMPAH SERU BANGET!!!! Saya pencinta roller coaster dan Yamaha Racing Coaster bener-bener luar biasa. Ini adalah roller coaster tercepat di dunia. Cuma 45 detik saja. Sebelum berangkat, kita akan disapa dulu oleh seorang pembalap F1 terkenal yang namanya nggak saya tau. Dia muncul di video dan memberikan aba-aba dalam bahasa Spanyol. Lalu setelah itu…. WUSSSHHHHH!!!!! Meluncur cepaaaattt!!!! Lurus!! Berbelok!! Berputar!! Daaaaann lurus ke atas menantang langit!! Tiba-tiba…. WUUUUSSSSHHHH!!!!! Meluncur mundur!!! Berbelok!! Berputar!! Dan sampailah kita ke tempat semula… Saya hanya bisa berteriak: WAAAAA!! WAAAA!!! dan WAAAA!!!! Pacar saya pucat pasi. Dia memang takut sama permainan roller coaster. Sedangkan saya? Sampe 2 kali naik. Yang kedua kalinya hanya saya sendirian di kereta yang meluncur. SAYA SUKA!!!!!! Catatan: Minimal tinggi badan 135 cm.

Trans Car Racing. Setelah jantung sedikit bergoyang di Yamaha Racing Coaster, saatnya bersantai sejenak di mobil balapan. Yuswo memegang kendali. Saya diajak berkeliling arena balap yang mirip aslinya. Ada ban-ban, bendera kotak hitam putih, rambu-rambu… Buat yang punya anak penyuka mobil, pasti dia akan suka diajak main ini. Jangan khawatir! Walaupun kita benar-benar harus nyetir dan menginjak gas dan sebagainya, tapi dijamin nggak bakal keluar arena karena jalurnya sudah dipasang aman sedemikian rupa. Catatan: Minimal tinggi badan 100 cm, di bawah itu harus didampingi orangtua.

Giant Swing. Terima kasih tapi ini adalah permainan yang tidak akan pernah saya coba. Tempat kita duduk bukan hanya berayun-ayun tapi juga akan berputar-putar. Jadi selain terombang-ambing kita pun akan berpusing-pusing. Sekali lagi, makasih saya nggak mau muntah-muntah. Catatan: Minimal tinggi badan 130 cm.

Si Bolang Adventure. Kalau di Jakarta sana ada tempat wisata yang salah satu wahananya kita duduk di atas perahu, di sini ada kereta Bolang. Kita akan menikmati boneka-boneka yang berpakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya lagu yang menemani di sepanjang perjalanan Si Bolang Adventure kurang greget. Pelan banget. Padahal kan ada suara si Bolang lagi menjelaskan tiap daerah yang ada. Mudah-mudahan nantinya ada peningkatan supaya yang berkunjung ke sana juga dapat ilmu. Catatan: Tidak ada batasan tinggi minimal.

Vertigo. Nah ini juga nggak akan saya coba! Ya ampun buat apa saya merelakan diri saya diputar sampe 360 derajat di tempat tinggi! Oh lala tidak bisaaa…! Catatan: Minimal tinggi badan 125 cm.

Trans Movie Magic. Salah satu wahana yang masih berstatus belum beroperasi.

Marvel Superheroes 4D. Sayangnya juga belum beroperasi. Yuswo sempat berfoto sebentar di depan bakal gedungnya. 😀

Trans City Theater. Pertunjukan yang saya dan Yuswo tonton berjudul Kabayan Goes To Hollywood. Selama hampir satu jam kita akan dimanjakan oleh tarian dan lagu. Penuh atraksi! Secara keseluruhan Kabayan Goes To Hollywood menghibur banget! Serunya kita bisa foto-foto sama para pemain begitu acara selesai. Catatan: Tidak ada batasan tinggi minimal.

Trans Studio Science Center. Coming soon!

Trans Broadcast Museum. Asik nih! Saya dan Yuswo bertanding di kuis tebak lagu. Pengunjung juga bisa bermain sebagai pengisi suara di program Unyil lho. Kalo mau, bisa juga bergaya ala presenter TV dan direkam. Catatan: Tidak ada batasan tinggi minimal.

Kawasan 2: MAGIC CORNER

Kelam. Gelap. Itulah kesan yang saya tangkap di kawasan ini. Kalau beruntung, kalian bisa berfoto bareng Manusia Raksasa dan Penyihir. Asiknya foto dengan Penyihir, kita disediakan jubah yang bisa kita pakai di sesi pemotretan. Gratis!

Dunia Lain. Ya Tuhanku!! Buat yang takut sama hantu-hantuan mending nggak usah naik ini. Serius!! Pertama kali kita akan disambut oleh penjaga yang mukanya datar tanpa ekspresi, pake jubah warna coklat. Lalu kita akan jalan menuju kereta. Perjalanannya ini aja bakal bikin jantung kita copot karena akan ada makhluk halus berseliweran. Udah gitu situasinya kayak di dalam rumah sakit atau rumah tua. Tips: Kalo kalian mau berubah pikiran, berubah pikiranlah sebelum naik eskalator… Karena sekali kalian udah naik eskalator dan tiba di antrian kereta… Kalian nggak bisa balik keluar. Kalian terpaksa maju terus! Seperti saya. Saya nangis-nangis. Nangis kencang. Apalagi ketika saya sudah duduk di kereta bagian depan, tiba-tiba penjaga menyuruh saya dan Yuswo pindah ke kursi belakang. Setelah kami menurut, mendadak muncul Kuntilanak duduk di kursi depan saya. DIA MENATAP LURUS KE SAYA!!! Saudara-saudara, saya histeris. Nangis terkencing-kencing. Tapi Yuswo hanya menertawakan… Karena saya tetap menangis, akhirnya Yuswo kasian juga dan menyuruh saya tutup mata dan telinga. Walhasil sepanjang perjalanan saya nggak liat apa-apa. Yang saya rasakan cuma hembusan angin dingin dan sayup-sayup terdengar suara seperti di film horor. Kereta juga sempat berhenti! Kalo kata Yuswo sih ada Suster Ngesot dan hantu-hantu gitu. Aduh nggak peduli deh ya ada siapa di situ… Catatan: Minimal tinggi badan 135 cm dan tolong minta ditemenin!! Berbagilah rasa takut. Jangan belagu masuk sendirian.

Negeri Raksasa. Ini adalah permainan yang mana kita akan duduk, dilontarkan ke atas, dikagetkan oleh kemunculan raksasa dan laba-laba, kemudian dihempaskan ke bawah. SAYA SUKA!!! Jantung seperti pindah ke perut dan perut pindah ke jantung. Rasanya lemas… Tak berdaya… Kalau mau tau seperti apa rasanya orang yang lompat dari gedung… Mungkin kalian bisa coba ini… Yuswo nggak mau menemani saya naik. Dia memang agak bermasalah dengan permainan yang memacu adrenalin. Catatan: Minimal tinggi badan 130 cm dan berat badan maksimal 100 kg.

Special Effects Action. Lagi-lagi coming soon!

Dragon Riders. Saya naik ini 5 kali. Ya ampun saya suka banget banget! Kalo lihat dari penampakan, sebagian orang pasti mengira ini seperti komidi putar biasa. Padahal kalo udah nyobain, pasti ketagihan!! Wahana ini sama sekali nggak ada di taman bermain Jakarta atau Singapura! Kita akan duduk di atas Naga, lalu kita akan dipantul-pantulkan. Iya! Dipantul-pantulkan miring ke kanan atas bawah. Sensasinya beda! MEMANTUL! Belum pernah coba kan??? Saya tertawa sepanjang permainan dan nggak berhenti teriak: WOOWWW!!! WOOOWWW!!! WOWWW!! sesuai irama pantulan. Catatan: Minimal tinggi badan 110 cm.

Pulau Liliput. Sesuai namanya, ini cuma untuk anak kecil aja. Saya dilarang masuk. Anak-anak disajikan perosotan, jaring-jaring, terowongan dan sebagainya. Catatan: Tidak ada batasan tinggi minimal dan usia maksimal 5 tahun.

Kawasan 3: LOST CITY

Primitif dan suram. Seakan-akan kita berada di dalam pelosok rimba. Inilah kawasan terakhir yang saya dan Yuswo sambangi.

Amphitheater. Setelah lelah menikmati beragam wahana, kita bisa duduk menyaksikan pertunjukan berjudul Legenda Putra Mahkota. Desain panggungnya indah dan efek spesialnya juga menarik. Akan ada nyanyian, tarian, sirkus api dan gerakan-gerakan di udara hanya dengan berpegangan pada seutas tali. Saya kagum dengan orang-orang Indonesia berbakat di pertunjukan ini. Catatan: Tidak ada batasan tinggi minimal.

Jelajah. Kita akan menyusuri hutan, bersiap untuk diintai tembakan sumpit dan meluncur tinggi dari dalam pesawat yang jatuh. Tips: Kalo nggak mau basah, jangan duduk di belakang seperti saya dan Yuswo. Catatan: Minimal tinggi badan 120 cm.

Sky Pirates. Balon udara yang akan membuat kita menikmati pemandangan Trans Studio Bandung dari atas. Lumayan… Bisa untuk mengeringkan pakaian setelah basah di wahana Jelajah. Hehehe… Catatan: Minimal tinggi badan 110 cm.

Blackheart Pirate Ship. Lagi-lagi arena khusus anak kecil. Saya nggak boleh masuk. Catatan: Minimal tinggi badan 110 cm dan orangtua diharapkan mendampingi.

Kong Climb. Panjat tebing dan siap bertemu King Kong di puncak sana. Yuswo hebat bisa mencapai bagian atas. Saya? Cukup 2 kali panjatan dan menyerah. Keberatan badan eh! 😀 Catatan: Minimal tinggi badan 135 cm.

Itu dia kisah lengkap saya di Trans Studio Bandung. Seru kan wisata Bandung ini? Kalian pasti bakalan suka. Apalagi Trans Studio Bandung menawarkan konsep yang berbeda dari taman bermain sejenis yang ada di Jakarta. Mirip-mirip sama yang di Singapura gitu deh. Keren! Para penjaga wahananya berpakaian sesuai dengan tema permainan dan mereka interaktif terhadap pengunjung. Selain itu kita juga akan disuguhi pertunjukan jalanan yang berisi bajak laut, putri dan penduduk suku asli. Ada juga parade tokoh-tokoh terkenal dan Trans Studio Store yang menjual souvenir unik khas Trans Studio Bandung. Satu lagi, beragam property dan hiasan pendukung di tiap wahananya pasti menyegarkan mata. Selamat berlibur di wisata Bandung teman-teman! Update! Sekarang Wisata Bandung: Trans Studio Bandung sudah lengkap lho!! Silahkan baca disini.