hlo we are in problem \but we are save \eartquacke is regurlar in our country\thanks u miss me\u try to call me but network is not enough in nepal /we are in road now\thanks a lot u text me\

Lega. Setelah kurang lebih 27 jam menunggu, yang terdiri dari 61 telepon tak terjawab serta 1 SMS terkirim, Upendra akhirnya membalas pesan saya. Dia dan istri aman.

Upendra adalah supir yang membawa saya dan suami keliling Kathmandu serta Pokhara dua minggu lalu, liburan Nepal gratis hadiah dari AirAsia Indonesia yang kisahnya belum sempat saya tulis di blog. Orang yang ramah, rendah hati, dengan mata hitam kecilnya yang memancarkan keluguan. Kami sangat senang dengan pelayanannya. Meski Bahasa Inggrisnya terbatas, dia berusaha yang terbaik untuk menjadi pemandu wisata sekaligus bercerita tentang kehidupannya.

“Bertahun-tahun yang lalu saya bekerja di India dan Qatar. Tapi saya lebih suka kerja di negeri sendiri. Orang India tidak ramah, dan gaji saya di Qatar tidak dibayar rutin. Istri saya kerja mencuci baju, kami tidak punya anak. Istri saya dua kali keguguran. Saya tidak tahu musik barat, tapi saya menonton film India. Saya suka Salman Khan. Dia sangat tampan. Dia aktor favorit saya.“

Maka, mendengar kabar Nepal diguncang gempa sontak membuat saya khawatir. Berita dan foto yang beredar, dengan jumlah korban yang terus bertambah, menjadikan saya memikirkan Upendra. Sedang apa dia di sana saat negeri Himalaya bergetar? Apa dia sedang berada di sekitar Durbar Square, kota tuanya Kathmandu, yang kini rata dengan tanah? Atau sedang mengantar tamu dengan mobilnya melewati perbukitan?

Sungguh! Saya merasa bersyukur Upendra telah memberi kabar tentang kondisinya. Semoga dia dan istri tetap baik-baik saja. Semoga warga Nepal diberi kekuatan dan kesabaran.