Hai hai, saya balik lagi dengan ulasan seputar perdagingan. Kalo minggu lalu sempet bahas sedikit tentang Biggies BBQ Jakarta, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman makan di Holy Smokes Slow-Smoked BBQ Jakarta. Restoran ini ada di 2 lokasi yaitu Wolter Monginsidi (081211792123) dan Rukan Garden House PIK (081314412276), dengan jam buka cukup unik: Senin-Kamis 11.30-15.00 dilanjut jam 17.00-22.00; lalu untuk Jumat-Minggu dan hari libur nasional jam 11.00 lanjut terus sampe 22.00.
Saya mencoba Holy Smokes Slow-Smoked BBQ di Wolter Monginsidi. Sebelum saya lanjut, untuk yang mungkin belum tau apa itu slow-smoked, saya kasih tau dikit ya. Sesuai namanya “slow-smoked“, daging yang akan dihidangkan nanti dimasak dengan teknik pengasapan secara tradisional, pake kayu. Makanya jadi lama proses masaknya. Tapi model BBQ yang kayak gini menjamin daging empuk dan juga bumbu meresap lebih sempurna.
Daftar menu Holy Smokes Slow-Smoked BBQ memuat banyak jenis daging yang dipilih. Pesanan saya adalah Smoky Wagyu Brisket.
Kalo kalian lihat di halaman menu di atas, dagingnya bisa kalian pilih sesuai selera. Pesanan saya berlemak (ada pilihan sedikit lemak), dengan dua side dishes (tapi kalian bisa pilih daging saja, atau cukup satu makanan pendamping). Berat daging mulai dari 90 gram, 180 gram, dan 270 gram (porsi saya 180 gram); sedangkan pilihan side dishes-nya berupa nasi, jagung, kacang panggang, mac n cheese, salad sayur, coleslaw, tumis sayur, dan kentang (ini juga ada beberapa jenisnya). Saya seperti biasa, dobel karbohidrat mac n cheese dan kentang. Ahaha!
Enak nggak?
Yang saya suka banget: Aroma asapnya itu nyenenginnn! Daging berlemaknya juga aduduhhh bikin bahagia. Porsi 180 gram buat saya pas dah. Kenyang tapi bukan yang bikin perut kepenuhan. Side dishes-nya juga saya perlu acungin jempol. Mac n cheese-nya nggak kayak mac n cheese instan, dan saya seketika jatuh cinta sama kentang rosemary-nya karena lembut dan renyah sempurna.
Yang saya kurang suka: Meski daging pilihan saya itu berlemak, tetep ada sedikit bagian daging yang agak kering. Duh bikin kesel. Haha. Untung cuma dikit doang.
Yang saya nggak sangka-sangka: Saya biasanya nggak suka sama saus BBQ karena menurut saya rasanya kayak ketek, tapi saus BBQ Holy Smokes Slow-Cooked BBQ ternyata enak dan rasanya nggak terlalu tajam.
Saya pasti balik lagi ke sini! Oh iya, restorannya juga nyaman lho. Luas, adem, dari luar udah banyak tumpukan kayu yang ngasih nuansa beda, trus di dalem ada foosball yang bisa kita mainin sambil nunggu pesanan datang.