Nggak bisa deh kemacetan di Jalan Margonda Depok teratasi. Meskipun sudah dilakukan pelebaran, tapi makin banyak aja tenda pinggir jalan berdiri tiap hari. Baru-baru ini ada tempat makan yang menjual Rujak Cingur, Tahu Campur dan Tahu Tek Telor di seberang Jalan Fatima; kalo dari arah Terminal Bis Depok, ada di kiri jalan nggak jauh dari Hotel Bumi Wiyata. Yang antri beli bukan cuma yang datang dengan motor, tapi juga mobil pribadi. Beberapa harus berdiri menunggu karena tendanya terisi penuh.
Suami saya mau makan malam si Rujak Cingur ini. Saya sih begitu tau kalo isinya campuran bibir sapi, udah langsung nggak mau coba. Tapi demi bisa kasih review ke pembaca blog, saya rela-relain.
Dengan tiga lembar Rp. 5,000 saya bisa mendapat seporsi Rujak Cingur. Hidangan ini cocok untuk penikmat makanan aneh. Gimana nggak? Campurannya itu lontong, cingur alias bibir sapi, bengkoang, nanas, tahu, tempe, toge, kangkung, kacang panjang dan ketimun. Seperti makan gado-gado dan rujak di satu piring. Hahaha… Bumbu kacang di warung tenda satu ini lembut dan petisnya terasa, aroma harum bawang putihnya pun mengusik indera perasa. Indera pengecap? Oke, saya bukan penyuka makanan ini, tapi pendapat suami saya boleh dipegang, satu kata: Enak! Dan dia mau makan di situ lagi.
itu serius dari mulut sapi, gak eneg ta makannya?
Haha! Pas tau agak eneq sih.