Dua hari yang lalu saya, Mike dan Chris merasa pengen makan yang agak mewah sedikit. Kebetulan restoran Bebek Tepi Sawah Ubud Bali buka cabang di Restaurant Row Pondok Indah Mall 2. Kami pun menepi ke sana. Suasana temaram dengan alunan musik tradisional menyambut kedatangan kami. Para pelayan memberi salam dengan kedua tangan dinaikkan ke dahi seraya tersenyum ramah.
Ayam Bakar Bumbu Rujak jadi pilihan saya, sedangkan Mike dan Chris memilih Tepi Sawah Crispy Duck karena mereka mau coba hidangan yang jadi andalan di restoran tersebut. Pilihan saya sendiri merupakan rekomendasi juru masak.
Sambil menunggu pesanan datang, saya menikmati secangkir Es Puter Sirsak, yaitu es krim kopyor yang ditabur buah sirsak dan serutan kelapa. Harusnya ini untuk pencuci mulut, tapi saya nggak sabar. Es krim ini rasanya ringan, terasa nyaman di mulut dan berpadu asik dengan buah sirsaknya yang manis. Oh iya, kami juga sudah langsung dikasih 3 macam sambal yaitu sambal bawang, sambal goreng dan sambal terasi. Kayaknya ini trik supaya kami makin lapar, karena sambalnya terlihat begitu menggoda.
Tak lama yang kami nantikan tiba. Wow! Ternyata porsinya sebanding banget dengan harganya yang lumayan mahal (Rp. 75,000 – Rp. 95,000 belum termasuk pajak 15%). Nasinya banyak, sayurnya banyak, dan ayam serta bebeknya seukuran setengah! Dari tampilannya yang segar, kami langsung nggak sabar untuk menyantap. Sampe lupa cuci tangan. Hahaha…
Ayam Bakar Bumbu Rujak dilengkapi dengan sambal rujak itu sendiri. Sayurannya berupa Plecing Kangkung dan ada kacang goreng juga. Ayam bakarnya sedap!! Sesuai deh dengan iming-iming rekomendasi juru masak yang disematkan di buku menu.
Menurut Mike dan Chris, Tepi Sawah Crispy Duck mereka dagingnya bener-bener garing dan lembut. Kacang panjang dan togenya enak tapi ya seperti pada umumnya aja; dan yang seru adalah mereka sangat menikmati sambalnya. Bule bisa juga doyan sambal tradisional Indonesia.
Nah, kalo belum kesampean makan ini di Bali, makan di Pondok Indah aja dulu.