Vino G. Bastian, aktor yang selalu terlihat mempesona tanpa perlu berusaha keras alias memang sudah ganteng dari sononya, terbukti memiliki kemampuan akting serba bisa. Mulai dari peran lelaki penyuka salon di film 30 Hari Mencari Cinta, berlanjut jadi remaja begajulan di Catatan Akhir Sekolah, pria pemberontak di Toba Dreams, dan yang terakhir dan sedang tayang, Vino ditantang bermain sebagai bapak dari 2 anak perempuan.
*****
SuperDidi, garapan Hadrah Daeng Ratu dan Adis Kayl Yurahmah, dua Kartini Indonesia yang mencoba mengambil tema film sederhana. Tema yang sudah jarang kita temukan karena habis terkikis tema futuristik penuh laga. Tema tentang ayah, sosok tak kalah penting pendamping wanita mulia.
Dalam SuperDidi, Vino G. Bastian berperan sebagai Arka, ayah Anjani (Anjanique Renney) dan Velia (Aviela Reyna). Ayah yang tampan nan rupawan tentunya. Seorang arsitek muda, mapan, beristrikan Karina Nadila; tandem main yang berperan sebagai Wina, yang dipanggil Muti (bukan Mama atau Mami) oleh kedua putrinya.
Film dimulai dengan adegan menggemaskan di mana Anjani dan Velia jahil mendandani muka Didi (nama plesetan dari Daddy) dengan lipstik warna-warni. Kehebohan tersebut membrutal lewat perang bantal penuh tebaran bulu-bulu angsa. Lalu muncul sosok Muti, tersenyum penuh cinta. Dan begitulah… Kita pun perlahan berkenalan dengan keluarga kecil ini. Didi sebagai kepala keluarga berangkat kerja, dan Muti membawa Anjani serta Velia ke sekolah dalam suasana penuh kehangatan.
Anyway, segala sesuatu yang indah-indah tidak akan bertahan lama di skenario film. Begitu biasanya kan? Telepon mendadak dari Meisya (Patty Sandya) yang diiringi cucuran air mata dan kode pamit meninggalkan dunia, cukup membuat Wina kebat-kebit. Mereka berdua memang bersahabat baik. Meisya merupakan Mak Comblang dan pengurus pernikahan Arka dan Wina. Mendengar Meisya dirundung masalah, Arka memberi izin pada sang istri untuk mengunjungi Meisya di Hongkong selama dua minggu. Dan di sini lah ke-super-an Didi Arka mulai diuji…
Menyaksikan Didi dalam upaya mengurus Anjani dan Velia merupakan hiburan tersendiri. Dijamin bikin para gadis jomblo jadi pengen segera nikah dan punya anak. Apalagi kalo bapaknya kayak Vino G. Bastian. Didi yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan, memulai petualangan seru sebagai anggota PEMBAJAK: Perhimpunan Bapak-Bapak Jaga Anak. Menyiapkan pakaian, meredakan tangis, membujuk makan, mengajarkan mandi, mengantar les, membacakan dongeng sebelum tidur, bahkan mengepang rambut! Namun, paling penting dari semuanya adalah, sanggupkah Didi membantu latihan drama Anjani dan Velia di tengah proyek triliunan yang sedang ditangani? Mantapkah keputusan Didi mundur dari pekerjaan ketika salah satu anaknya kecelakaan? Bagaimana perasaan Anjani dan Velia saat mengetahui bahwa di hari mereka pentas baik Didi dan Muti terancam tidak bisa hadir? Semuanya terjawab dalam 100 menit berbalut tawa dan air mata.
Di tengah kehausan akan tayangan Indonesia berkualitas, film keluarga ini menghadirkan senyum dan perasaan hangat. Komedi dan drama yang ditampilkan SuperDidi pas sesuai kadarnya. Banyak adegan yang mengocok perut (terutama ketika Didi nonton film Frozen, pasti kamu bakal tergelitik pengen peluk menenangkan), atau kamu pun bisa mendadak terdiam menahan haru biru mendengar pesan cinta “From me, to you, with love“. Sayang, sampai film usai saya belum juga menemukan jawaban kenapa Wina dipanggil Muti oleh anak-anaknya. Apa artinya Mummy Cantik? Maksa nggak sih?
Kehadiran pendatang cilik baru Anjanique dan Aviela, diadu dengan Karina Nadila, Mike Lucock, Ira Maya Sopha, Mathias Muchus dan Joe P. Project harus diakui membawa warna tersendiri. Alami, segar dan nggak lebay. Hanya saja jika peran Vino adalah seorang single parent, mungkin akan lebih terasa super-nya. Walau demikian, meski yang saya tangkap justru tanpa mama semua berantakan, di waktu bersamaan SuperDidi juga menunjukkan nilai cerita melimpah. Tentang kasih sayang adik dan kakak, tentang kerjasama suami istri, tentang persahabatan, dan yang utama tentang bagaimana seorang ayah akan melakukan apapun untuk si buah hati.
Ah ya… Ibu memang yang melahirkan kita, sehingga banjir ungkapan serta tulisan yang meninggikan jasa beliau. Namun, pernahkah kita sejenak merenung, bahwa sosok yang mendampingi ibu juga mempunyai andil tak kalah luar biasa?
Yuk, kita dukung film karya bangsa sendiri dengan menyaksikan SuperDidi. Karena jadi ayah itu, seru!
menarik ya kak kalau menurutku film-film indonesia makin bagus aja dari kualitas
Iya Win bener banget. Semoga masyarakat juga mau sediain waktu untuk nonton film lokal.
Aduh opening tulisannya bikin aku inget Vino di film 30 hr mencari cinta. Haha. Dan gegara itu aku susah ngilangin imej vino dlm benak, vino yg kemayu. Eeh, tp setelah nonton madre, ajiib, lakik bgt dia. Nah yg super didi ini aku jg penasaran. Makin penasaran setelah baca sinopsis dr mu Mit
Hahaha… Iya itu debut dia jadi lelaki kemayu. Tapi walopun cuma supporting character keren ya sampe nempel di ingatan.
Iyaa, padahal perannya gk banyak banget. Haha.. Suaranya lembuut pisan gue masi inget, hafal warna lipstick, takut film horor & action. Haha