Gara-gara di luar hujan, dan saya juga lagi nggak ada kelas, jadi teringat satu malam sepulang kantor. Si Bebeb yang datang menjemput saya di stasiun tetiba ngajak makan agak jauh dari Depok. Pilihannya, udah pasti Kemang. Iseng nanya ke temen-temen di grup WhatsApp, ada yang nyaranin ke Largo Bistrot. Katanya sih ini kepunyaan Wong Aksan. Pas liat foto-fotonya di mesin pencari Google, kami mengurungkan niat.
“Terlalu bagus Beb, nanti aja kalo ada perayaan spesial. Lagian kita juga lagi nggak kece gini,” kata saya.
Si Bebeb sih nurut aja. Kami pun akhirnya mampir ke Soulfood, masih di daerah Kemang. Menurut ulasan yang saya baca, nampaknya Soulfood cukup direkomendasikan.
Begitu masuk ke restoran yang terletak di Jl. Kemang Raya No. 72 ini, udara dingin langsung merasuk. Aroma kayumanis menguar dan rasanya seperti berada di dapur oma-oma jaman dulu. Nampan-nampan seng bermotif bunga-bunga menjadi penghias ruangan; ditingkahi lagu tua tentang kue kenari, makin menambah nuansa klasik.
Cek-cek buku menu, minuman dibandrol harga mulai Rp. 15,000 dan paket makanan Rp. 45,000. Saya dan suami memesan beberapa hidangan berikut:
Es Kelapa Fantasi. Biasa aja sih, es kelapa ditambah sirup merah gitu doang. Nggak terlalu manis dan cukup menyegarkan.
Sekoteng. Rasanya lumayan, meski isiannya cuma roti potong, kacang hijau dan kacang tanah.
Roti Ayam Rica-Rica Salad Mayo Sandwich. Perpaduan ayam rica-rica dan salad mayo menciptakan rasa unik di mulut. Roti bakarnya garing manis, tapi kok ayam rica-ricanya manis juga yak? *mungkin karena yang pesan juga manis*
Paket Nasi Sayur Asam. Sayur asamnya juara, sambal gandarianya mirip dengan yang sering Mama saya buat. Sayang, tahu, tempe, ayam dan nasi disajikan dingin. Huvt, kecewa.
Nasi Uduk Betawi. Paling suka sambal kacangnya yang pedas, kental, dan kacangnya masih bergerinjel alias kasar. Udah itu doang yang saya suka. Abis, nasi uduk, semur dan jeroan goreng disajikan dingin juga. Huvt, kecewa dua kali. Niatnya kan makan untuk menghangatkan perut, eh malah dapat hidangan dingin. Memang sih, kami ke sana satu jam menjelang restoran tutup… tapi kan kualitas makanan kudu konsisten di setiap suasana. Ye nggak?
Karena pengalaman kurang asik itu, saya nggak bisa kasih nilai bagus untuk Soulfood deh, dan jadi nggak mau datang lagi. Haha!
Foto – foto makanannya mewakili rasa lezatnya mba 🙂
suka sama tempat makannya yang tradisional ini yang bikin unik ya mba