Berbicara tentang jalan-jalan, ada beberapa negara yang ingin saya kunjungi karena alasan remeh temeh. Irlandia misalnya, selain karena ini adalah negara asal Westlife (band favorit saya waktu SMP), saya juga pengen menatap lapangan rumput hijau nan luas di pedesaan Irlandia. Kanada, obviously where Justin Bieber was born, tapi saya juga ingin bermobil jauh selama beberapa hari, sambil menikmati jalan panjang tak berujung. Lalu Amerika, tepatnya Georgia, bukan hanya karena di sana tempat syuting serial zombies The Walking Dead, saya pun kepincut sisi-sisi jalan sepinya yang ditumbuhi bunga liar.
Dan ketika akhirnya saya menjejakkan kaki di Bolgar, saya tidak bisa berucap apa-apa. Segala hal yang saya sebut barusan seakan-akan langsung nyata di depan mata. Duh gila deh, nggak kebayang lagi gimana girangnya saya saat itu. Perjalanan 3 jam naik kapal dan bis dari Kazan ke Bolgar terbayar kecantikan luar biasa!
Oke, pertama-tama saya mau cerita dulu nih tentang Bolgar. Kota ini masih terletak di wilayah federasi yang sama dengan Kazan, yaitu Tatarstan. Disebut-sebut sebagai kota tempat Islam pertama kali tersebar di Rusia, Islam Sunni menjadi kepercayaan yang paling umum. Pada masa perang Soviet, Muslim Tatarstan yang nggak bisa berangkat Haji ke Mekah justru pergi ke Bolgar untuk menjalankan Haji kecil. Maka nggak heran kalo di Bolgar banyak tersebar sisa-sisa fondasi mesjid. Di sini saya juga melihat mesjid dan gereja saling berdampingan.

White Mosque, dikenal juga sebagai Taj Mahal-nya Rusia.
Sepanjang sejarahnya, Bolgar pernah mengalami yang namanya penghancuran, penjarahan, peperangan… tapi sampai kini masih tetap menawan. Selain jejak Islam, bentang alamnya juga subhanallah cakep sekali sodara-sodara! Saya merasa jadi makhluk mungil tak berdaya. Langit tak berbatas, padang rumput luas… Sungguh semua yang saya inginkan dari Irlandia, Kanada dan Amerika tersaji hanya di satu lokasi. Tuhan Maha Baik!
Meski hanya menghabiskan waktu selama 4 jam di Bolgar, karena saya harus mengejar kapal terakhir ke Kazan, Bolgar is the highlight of my trip! Pertama kali melihat rubah merah, ya di sini. Binatang berwajah licik itu sedang asik bermain sendirian di halaman suatu kubah batu. Saya juga sempat naik ke puncak menara kokoh, yang tangga-tangganya curam namun dinding dalamnya terasa sejuk dan dingin.
Dalam setiap langkah saya di bawah teriknya matahari musim panas dan tiupan angin dingin, saya mengucap syukur. Entah syukur yang ke berapa kali selama saya menjadi relawan Piala Konfederasi FIFA Rusia. Terima kasih ya Allah, atas segala kesempatan yang Engkau bukakan.
Keren banget..subhanalloh,indah sekali kota bolgar. Dimusim panas cerah banget ta ka, dan bangunan mesjidny megag banget.
Indah bangeeeet. Duh kalo inget2 pas di sana, masih suka merindinggg. Dan itu mesjid2 juga dibangunnya kan lebih dari seratus tahun lalu.
Bagus banget parah mba tempatnyaaaa parah parah! Disana berarti banyak orang muslim ya mba? Mereka apakah pake baju gamis atau baju biasa mba kalo sehari-hari?
Iya Muslimnya 50%. Pakaian mereka klasik ya daster model iket pinggang kain trus scarf di kepala.
jadi terharu Mit.., jalan2 sampai berucap syukur berkali2…
alhamdulillah keinginan lihat tiga negeri bisa didapat di satu kota Bolgar saja…., langitnya cantik banget ya..
btw si rubah merah nggak sempat terfoto?
Huhu iya langitnya itu bener2 bikin aku ngerasa keciiil banget. Rubahnya gak sempet kefoto. Lincah banget. Hahaha…
Islam meninggalkan jejak di mana-mana. itu bukti kedidayaan islam di massa Sahabat.. semoga kita dapatkan kedigdayaan lagi..
Mbakkk, aku melek banget nih baca ceritamu ;’) jadi semangat ngimpi juga soalnya punya wishlist ke beberapa negara. Semoga deh tercapai. AKu baru denger nama Bolgar, rasanya beda gitu ya sama Rusia di pikiranku. Masjidnya bikin terpesona. Lucky you! anyway salam kenal dari ernykurnia.com
Halo salam kenal! Semoga bucket list-nya satu-satu kecontreng ya. Aamiin…