Aku, Budhy, dan Band Bernama Kelasik

Standard

Tempo hari waktu saya beberes kamar, saya menemukan satu kotak yang isinya memorabilia dari jaman saya remaja dulu; belasan tahun lalu lah. Salah satunya adalah stiker dari band indie bernama Kelasik. Kalo kalian tau mereka, kemungkinan kalian dan saya sama, demen dateng ke pensi atau gigs di Jakarta dari jam pertama buka.

Kelasik ini soalnya bukan band yang masuk jajaran main malem. Nggak sebanding dengan The Adams, The Upstairs, Club Eighties, Goodnight Electric, atau The Brandals di masanya. Kelasik, cuma band penggembira, band yang ngisi waktu sampe bintang tamu utama tampil. Tapi saya dan adik saya, Budhy, suka mereka.

Saya nggak inget persis sejarah kami suka Kelasik. Tapi nampaknya sih semua memang berawal dari kebiasaan kami datang siang-siang ke pensi atau gigs di Jakarta. Hal itu bikin kami sering menonton penampilan musisi-musisi pembuka yang belum punya nama. Kecantol Kelasik karena gaya mereka di panggung terlihat keren dengan setelan jas dan celana panjang putih, dan lagu-lagu mereka ternyata cukup asik. Trus, kayak yang saya bilang, mereka cuma level band pembuka, tapi saya dan Budhy nggak peduli jadi yang paling rame sendiri berdansa depan panggung padahal pengunjung masih sedikit, nyanyi bareng mereka kenceng-kenceng. Bahkan, saya pernah bikin pin do-it-yourself Kelasik yang saya lempar ke vokalis mereka, dengan harapan akan mereka simpen. Eh, malah dilempar balik ke penonton, dan penonton yang dapetin itu kayak girang banget karena ngerasa dapet pin official merchandise. Sedih? Sebentar doang. Karena abis itu manajer Kelasik memanggil saya dan Budhy untuk diajak ke backstage. Emang dasar anak kampung, kami berdua langsung gemeter nggak berani saking tegangnya, trus kami malah kabur. Ahaha!

IMG_6486

Sebenernya sih, saya bukan mau bahas Kelasik; menemukan stiker Kelasik, membuat saya teringat kalau saya dan Budhy emang seneng ngedukung band-band yang belum terkenal. Kami nggak segan maju untuk sekedar goyang meski nggak bisa ikutan berdendang karena mereka memang bukan band yang kami tau. Abis dari situ biasanya kami bakal cari lagunya buat didonlot trus didengerin dan dihafalin, supaya kalo mereka ada manggung lagi dan kebetulan kami berniat datang, kami bisa lebih mantep nyanyi. Oiya, enaknya dukung musisi yang belum tenar tuh, kita bisa santai kirim pesan ke manajernya untuk nanya jam main, pasti dibales. Dulu saya ke Kelasik gitu, SMS-an sama manajernya.

Eh, tapi lo sengaja gitu ya dateng ke pensi atau gigs dari detik pertama pintu dibuka? Well, kayak yang saya bilang, saya dan Budhy cuma bocah kampung, dari Depok ke Jakarta udah berasa luar biasa. Makanya kami selalu dateng dari awal biar perjalanan jauh kami lebih greget. Lagipula dulu itu, butuh perjudian alias ikutan kuis supaya bisa dapet tiket masuk gratis. Kalo beruntung, ngambilnya aja harus ke kantor si majalah atau radio yang ngadain kuis. Jadi saya dan Budhy harus memanfaatkan secara maksimal.

Ngomongin Budhy, dia dulu punya band punk namanya Rally Rotten’s. Si Budhy jadi drummer. Anggota band dia ya temen-temen sepermainan saya juga. Se-RT. Mereka pernah diundang main di gig kecil di Jakarta. Saya inget banget saya datang bareng anak-anak lain yang mau nunjukin dukungan. Kami naik kereta, cuma punya modal ongkos, dan sampe malem nahan diri nggak makan karena emang nggak ada duit di luar ongkos. Saya yang saat itu udah punya kerja sampingan, untungnya punya sedikit uang buat beliin mereka seloyang pizza, yang itupun masih harus kami potek-potek biar band dan para pendukungnya kebagian. Ahahaha. Tapi malam itu kami semua seneng.

Btw, gimana kabar Kelasik sekarang ya? Hari di mana saya dan Budhy diajak ke belakang panggung itu, jadi penampilan terakhir mereka yang kami lihat. Di pensi SMA 2. Rilisan mereka satu-satunya masih saya simpan dengan baik. Sesekali saya putar ketika ingin sekedar bernostalgia. Dan sejak tadi saya menulis, lagu-lagu mereka ikut menemani…

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s