Ngomongin liburan rasanya kurang afdol kalo nggak ngomongin oleh-oleh. Minimal, pasti ada yang dibeli untuk diri sendiri. Meski sering ada “perdebatan” di media sosial tentang urusan buah tangan, saya sendiri juga suka beli oleh-oleh, terutama untuk orang-orang dekat dalam hidup saya yang memang nggak pernah jalan-jalan. Setidaknya mereka bisa ikut menikmati sesuatu yang khas dari tempat yang saya kunjungi.
Masih melanjutkan tulisan tentang liburan di Surabaya. Di postingan terakhir saya cerita tentang kuliner yang saya coba di Kota Pahlawan. Nah, sekarang yang saya mau bahas adalah oleh-olehnya. Ada apa aja? Berikut 5 oleh-oleh yang saya beli!
Spekkoek. Spekkoek merupakan Bahasa Belanda yang artinya kue lapis. Pasti pada tau ya sama kue lapis? Kue ini termasuk kue klasik yang udah ada dari jaman penjajahan. Dan yang bikin khas, karena bahan-bahannya berupa rempah-rempah, jadi aromanya pun spesial. Teksturnya agak padat namun lembut, bikin makan ini nggak cukup sepotong. Favorit saya dari toko Spikoe Resep Kuno, yang isinya plum. Aduh gila sih enaknya!

Abon. Abon memang banyak tersedia di mana-mana, tapi abon Surabaya itu kualitas ekspor. Ada nama jalan di sana yang dikenal sebagai Kampung Abon, namanya Jalan Padmosusastro. Abonnya jelas sapi asli yang lezat banget, bikin makan pake nasi doang aja jadi lahap, dan bahkan jadi kesukaan pejabat-pejabat. Bisa pilih rasa manis, atau pedas.

Sambal Bawang Bu Rudy. Walaupun sambal bawang ini udah bisa dibeli dengan mudah di banyak tempat, belanja dari tokonya langsung di Surabaya tetap terasa lebih menyenangkan. Sambal Bu Rudy punya citarasa pedas yang bikin nggak berhenti makan. Aneh ya, udah kepedesan tapi sikat terus. Hahaha.

Schuimpjes. Kue kering yang dijual Guna-Guna Snack memang bukan kue kering khas Surabaya. Tapi kemasannya lucu dan unik. Jadi cocok juga sebagai buah tangan. Schuimpjes Guna-Guna Snack wajib dicoba. Kriuk manis, coklatnya berasa, isiannya kacang mede, choco chips, dan sedikit hint kayumanis. Kunyah tanpa jeda.

Pia. Pia Cap Mangkok memang bukan dari Surabaya. Ini pia legendaris dari Malang, kota yang ditempuh sekitar 1.5 jam bermobil dari Surabaya. Berbeda dengan bakpia Jogja yang kulit dan isian kacang hijaunya agak basah, Pia Cap Mangkok tekstur kulitnya garing berlapis dan isiannya cenderung lebih kering. Katanya sih kalo urusan pia, orang Jawa Timur memang seleranya beda. Saya juga suka!

Ada yang pernah kalian coba? Atau ada rekomendasi oleh-oleh Surabaya lain?
Orang Surabayanya sendiri dari semua oleh2 ini baru nyoba Spikoe sama sambel Bu Rudy 😂
Pankapan pengen coba juga yg lain ah
Wahhh. Yang abon itu enak banget lho.