Gulali

Standard

Saya pencinta kucing. Sejak kecil saya sudah sering memelihara kucing. Yang saya punya selalu kucing kampung. Sebenarnya saya nggak terlalu minat sama kucing peranakan luar. Menurut saya biaya perawatannya tinggi, nggak cukup makan ikan asin atau sisa-sisa. Ditambah lagi karena harganya selangit, si kucing pun harus dijaga ekstra ketat karena kalo hilang pasti rugi banget.

Tapi, akhirnya saya punya kesempatan punya kucing jenis bulu lebat, Norwegian Forest. Banyak yang nggak tau, jadi saya sekedar bilang kalo itu kucing Persia lantaran bulunya yang mirip. Norwegian Forest nggak berhidung pesek, hanya bulunya aja yang tebal banget.

Kucing saya berwarna hitam dan bernama Gulali.  Saya kasih nama Gulali karena bulunya halus dan kempes seperti makanan gulali. Lucuuu banget kucing yang satu ini. Lincah dan gesit. Sayangnya, seperti kucing betina saya sebelumnya (Puske, meninggal tahun lalu) si Gulali ini pun termasuk kucing betina binal dan liar…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s