Bicara tentang kejadian buruk, banyak sekali orang yang sulit melupakan setiap detail dari hal-hal tidak mengenakkan yang pernah mampir dalam kehidupan mereka. Saya salah satunya. Sampai sekarang, saya masih suka meneteskan air mata kalo mendadak teringat wanita yang jadi selingkuhan pacar saya. #eeaaa

Tapi, yang mau saya bahas sekarang adalah bayang-bayang mata anak kucing yang menatap saya tak berdaya di detik-detik si kucing mati meninggalkan dunia. Sebentar… Saya sejenak mau mengheningkan cipta…

Jadi begini, sekitar pertengahan tahun 2000-an saya pernah memelihara seekor anak kucing. Kebetulan saya memang sangat mencintai binatang berbulu satu ini, dan selalu merasa nggak tega kalo ada anak kucing terlantar di jalan. Nah satu pagi, anak kucing ini hilang dari rumah. Setelah saya cari-cari, di kejauhan saya lihat si kucing sedang main di pinggir kali. Saking senangnya, saya spontan memanggil: “PUS!!“

Si kucing melihat ke arah saya dan berlari menghampiri tanpa sadar kalo di depannya ada grujugan alias kali yang alirannya seperti air terjun. Tercemplung-lah dia… Saya kaget dan langsung berlari ke arah grujugan, di sana saya melihat si anak kucing timbul tenggelam dan tiba-tiba matanya bertemu dengan mata saya. Mata yang seperti berkata: “Tolong aku…” dan lenyaplah dia dibawa arus. Tidak kelihatan lagi.

Saya hanya bisa menangis. Mengutuki diri saya. Sampai hari ini, bayangan mata si anak kucing terus terbayang-bayang… Entah kapan saya bisa memaafkan diri saya sendiri.