Perhatian: Post ini mengandung cuplikan akhir kisah The Walking Dead musim 2.
Episode 7 dari serial The Walking Dead yang biasa saya tonton di Star Movies, membuat saya cukup terhenyak. Ini adalah episode final di tahun 2011, begitu tulisan yang tertera pada iklannya, untuk kemudian tayang kembali Maret 2012 setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Biar saya runut dari awal dulu. The Walking Dead musim kedua bercerita tentang perjalanan sekelompok orang untuk bertahan hidup di area yang penuh zombie. Salah satu anggota mereka, gadis kecil bernama Sophia, hilang. Akhirnya mereka memutuskan akan tetap berada di area itu sampai Sophia ditemukan. Kelompok ini secara kebetulan menetap di satu peternakan di mana mereka bisa beristirahat selagi melakukan pencarian. Siapa disangka, lumbung peternakan ini berisi zombie-zombie yang dipelihara dan rutin diberi makan tiap harinya.
Hershel, pemilik peternakan, bersikeras bahwa mereka tidak boleh membunuh satu pun dari zombie yang ada. Bagi Hershel, zombie-zombie itu adalah orang sakit. Terlebih lagi, mereka keluarga… Istri, anak dan tetangga-tetangga Hershel… Dia tidak mau membunuh keluarga atau pun teman, walaupun mereka sudah lagi bukan manusia.
Di episode 7, Shane -salah satu karakter yang emosional dan serampangan- merasa bahwa zombie-zombie di lumbung harus dimusnahkan. Serangkaian amarah dan konflik terjadi sampai akhirnya Shane mengamuk, membobol rantai lumbung dan menembaki setiap zombie yang keluar menyerang. Jujur, adegan penembakan diselingi adegan Hershel yang terlihat shocked dan sedih, membuat saya galau. Saya yang awalnya merasa: Gila!! Udah bunuh aja zombie-zombie yang ada!! menjadi tidak yakin apakah tindakan Shane benar adanya. Hershel menyaksikan langsung keluarga dan tetangganya dibunuh tepat di depan mata.
Dan… Apa yang Hershel rasakan makin menyergap saya ketika mendadak muncul Sophia dari dalam lumbung. Sophia yang telah menjadi zombie. Hati saya bilang: Ya ampun! Jangan ditembak. Kasian. Tapi lalu saya ingat: Lho, tapi saya sempat setuju zombie keluarga dan teman Hershel dibunuh. Kenapa terhadap Sophia saya harus kasihan?? Ditambah lagi melihat ekspresi menderita dan terkejut dari Mama dan anak lelaki teman main Sophia, saya semakin merasa: Ya Tuhan! Ini beneran ditembak? Apa nggak ada cara lain?? (Aduh, malu deh saya. Kalo nonton kayak nenek-nenek nonton sinetron, lupa kalau itu hanya cerita yang sudah ada alurnya.)
Pada akhirnya, Sophia pun terbunuh… Dan inilah pesan yang saya dapat. Terkadang kita dengan mudah menghakimi seseorang yang bertindak di luar akal sehat. Kita dengan mudah melecehkan kekurangan, kelemahan, kecacatan orang lain. Kita sering lupa berpikir, bagaimana jika posisinya terbalik? Bagaimana jika anak yang mengidap keterbelakangan mental itu anak kita? Bagaimana kalau pembunuh itu tetangga kita yang sejak kecil sudah main bersama? Bagaimana kalau si miskin itu adalah adik kita? Bagaimana kalau yang sekarat itu adalah Ayah kita?
Sama dengan Hershel, dia punya keterikatan dengan keluarga dan tetangganya, berharap sesuatu dapat dilakukan untuk tetap membuat mereka berada dekat dengannya, walaupun dalam wujud makhluk mati yang hidup. Saya yang menganggap dia kurang waras, akhirnya tertohok sendiri… Karena ketika hal itu terjadi pada Sophia yang saya kenal sejak awal cerita, saya pun tidak rela dia dimatikan.
Maka memang benar adanya, lihatlah satu permasalah dari dua sisi…
wah saya malah baca semuanya, jadi kena deh spoiler si sophia yg mati. 😯
baru namatin yg season 1 nih.
bener tuh pesannya, kita sering tidak peka, sering dgn mudahnya menghakimi orang, tanpa berpikir bagaimana klo kita yg ada dlm posisi orang tersebut. nice! 😀
Waduuhh!! Maaf Gan!! Ane kira waktu post ini ane tulis, orang-orang udah sama-sama selesai nonton juga kayak ane. Ane sendiri termasuk penikmat baru. Hehee…
akhirnya nonton juga.
meski udah tau spoilernya, tapi tetap bikin shock juga. 😯
pengen banget nimpuk si Shane deh