AirAsia Jadikan Mimpi Dan Cinta Nyata

Standard

Setiap manusia ada untuk mewujudkan mimpi-mimpi manusia yang lain. Seorang guru sekolah dasar mewujudkan mimpi murid-muridnya untuk bisa membaca, menulis dan berhitung. Seorang kakek pensiunan mewujudkan keinginan cucu kecilnya untuk jalan-jalan keliling kota dengan mobil tua yang dikendarainya. Seorang tukang sampah mewujudkan harapan satu kompleks perumahan akan lingkungan yang bersih. Begitu pun dengan Orville dan Wilbur, ketika lebih dari seratus tahun yang lalu mereka membangun pesawat terbang pertama, kedua kakak beradik ini menjadi pionir terwujudnya mimpi manusia untuk bisa mengunjungi tiap belahan dunia.

Lalu, jika ada pertanyaan “Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?” maka saya yakin rata-rata penumpang yang pernah memakai jasa maskapai bermarkas di Malaysia ini akan menjawab satu hal yang pasti, bahwa AirAsia mewujudkan mimpi mereka untuk berlibur baik di dalam atau ke luar negeri dengan ongkos yang terjangkau serta pelayanan yang lebih dari sekedarnya. AirAsia, layaknya Orville dan Wilbur, merupakan pionir terbang berbiaya rendah pilihan kita-kita.

IMG_0621_resized

Lupi, suatu saat kamu akan bisa pergi ke Singapura seperti Papi. Papi hanya beruntung karena mendapat dinas ke sana. Lupi suatu saat akan terbang ke sana dengan anak-anak Lupi,” ucap Eyang saya ke Mama yang saat itu masih berusia belasan tahun. Dan siapa sangka 40 tahun kemudian AirAsia berhasil membawa Mama menikmati bersihnya negara berciri khas patung Merlion tersebut, menikmati keriaan tempat-tempat wisata yang ada. Tak hanya itu, AirAsia juga sukses mewujudkan liburan saya ke Kuala Lumpur dan Phuket. Dan yang terbaik dari semuanya, cinta saya dan suami berhasil naik ke pelaminan pun karena jasa AirAsia.

???????????????????????????????

IMG_1371_resized

P1030335_resized

Oktober 2006 saya berkenalan dengan Yuswo lewat chatting room. Sebulan setelahnya, kami berpacaran tanpa pernah bertatap muka secara langsung; hanya bermodalkan foto, ngobrol lewat SMS dan telepon yang intens, sampai akhirnya pertengahan 2007 kami berpikir untuk berjumpa. Dipicu keinginan berlibur dengan uang sendiri, saya yang memutuskan untuk mendatangi Yuswo. Sebagai mahasiswi yang kuliah sambil bekerja, tabungan saya hanya seadanya. Sepanjang Jalan Margonda Depok saya susuri sampai akhirnya saya tiba di agen perjalanan yang menawarkan tiket pulang pergi Jakarta-Balikpapan-Jakarta seharga Rp. 752,000. Ya! AirAsia akan menerbangkan saya ke Pulau Borneo! Saya panas dingin. Ini adalah perjalanan pertama saya dengan pesawat, sendirian, bertemu lelaki yang menjadi kekasih di dunia maya.

???????????????????????????????

Kehadiran saya di Balikpapan diterima hangat oleh keluarga Yuswo. Dan sungguh melegakan bahwa kami merasa nyaman tak hanya di dunia maya tapi juga dunia nyata. Sejak pertemuan pertama itu, kami bertekad akan makin menjaga hubungan. Kami ingin jalinan ini makin kuat, maka kami berjanji akan saling mengunjungi. 4 bulan kemudian giliran AirAsia mengantar Yuswo ke wisuda saya di Jakarta, berlibur menikmati ibukota. Tahun berikutnya, gantian saya yang terbang kembali ke Balikpapan dengan maskapai yang sama. Di tiap kunjungan kami, di tiap perjalanan kami, di saat itulah hubungan kami makin erat. Dinding pesawat AirAsia menjadi saksi bisu debaran jantung kami yang merindu tiap kali pesawat akan mendarat di Sepinggan atau Soekarno Hatta, menjadi saksi jiwa kami yang sepi dan air mata yang menggenang saat harus meninggalkan satu sama lain, pulang menuju kampung halaman.

???????????????????????????????

Orang bilang kalau jodoh takkan kemana.

Tahun 2009 AirAsia menutup sejumlah penerbangan domestik, yang salah satunya adalah rute Balikpapan. 2 tahun lamanya hubungan kami telah terpupuk baik karena kunjungan yang cukup teratur bersama AirAsia, sehingga pada saat burung besi favorit kami tak lagi bisa jadi pilihan, kami sudah cukup mapan untuk tetap melanjutkan kisah kasih dan mengikatnya dalam pernikahan di tahun 2011.

???????????????????????????????

Catatan perjalanan dari tiap kunjungan saya dan Yuswo di tahun 2007 dan 2008.

Bulan madunya ke Bali yuk, biar kayak orang-orang,” canda Yuswo yang kala itu sudah berstatus suami saya. 6 bulan setelah mengucap ijab kabul, kami pun berkesempatan terbang berbulan madu ke Pulau Dewata bersama maskapai yang telah menjadikan cinta jarak jauh Depok-Balikpapan terasa begitu dekat. Lagi-lagi, AirAsia kembali jadi pewujud impian!

Maka jika saya ditanya “Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?” bacalah sejenak tulisan kecil ini, di dalamnya tersirat jawaban saya akan pertanyaan tersebut. Terima kasih AirAsia. Tetaplah mengudara agar setiap orang bisa terbang, tidak hanya sekarang, tapi nanti dan seterusnya.

Nikahan

????????

Advertisement

32 thoughts on “AirAsia Jadikan Mimpi Dan Cinta Nyata

  1. endang endy

    wuih bacanya tersentuh… sedikit lg jatuh air mataku… krn lg dibandara jd ditahan tahan.. byak org… tanmit emang jago coret coret… like it !!!!!!

  2. You deserve to received the ticket 🙂 cool banged critanya kaya aq yg baca ada di tekape…
    Cant hardly wait to read your journey in Nepal…
    Anyway congrat kakkaaaa *kisskiss*

  3. Izza Izza Ny Dony

    Wuiihhh juenk mithaaa…. Cerita kereeenn n hampir sama…Xixixixi
    Ngtrip lg nih ma om wo….
    Happy hunimun lg yaaaa….. Semoga dek Nindy cpt punya temen dr nepal….
    Peluk peluk…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s