Saya termenung. Barusan saya melihat dua orang remaja cantik berpakaian lumayan seksi dan menarik berseliweran di pintu masuk terminal. Menjajakan rokok. “Merayu” agar dagangan mereka dibeli. Rela “digoda” oleh calon pembeli yang tampaknya kenek dan “preman” terminal situ. Saya jadi bertanya-tanya, apa mereka sungguh-sungguh senang melakukan itu? Demi tambahan uang jajan? Nggak takut diapa-apain kah? Kok tumben promo rokok di terminal begitu? Bukan biasanya di dalam mall?
Ada yang bilang kita nggak bisa memahami seseorang kalo belum pernah berada di posisinya. Maka saya pun nggak berani menghakimi lebih jauh. Mungkin hidup sedang keras terhadap dua remaja tadi, sampai-sampai mereka menerima kerja sampingan berjualan batang-batang tembakau di tempat rawan, dalam balutan busana minim. Entah…