“Mit, apa kabar? Cieee… Gimana rasanya jadi Ratu sehari? Itu lo menang apaan sih?” cecar murid saya, Riko, saat menelpon beberapa malam yang lalu. Ah… Jadi diingatkan lagi saya pada Kamis siang yang terik di Tangerang. Walaupun sudah hampir dua minggu berlalu, tapi ingatan tersebut masih segar dalam benak saya.
Ceritanya nih, di bulan Agustus 2014 saya ikutan lomba blog oleh AirAsia. Dalam rangka ulang tahun mereka yang ke-10, AirAsia pengen tau bagaimana mereka telah mengubah hidup para penumpangnya. Berhubung saya punya kisah yang kayaknya cocok dengan tema tulisan, dengan lancar saya pun mengisahkan tentang hubungan jarak jauh saya dan suami, yang bisa terjalin karena terjangkaunya harga tiket pesawat dari maskapai asal Malaysia ini. Nggak disangka-sangka, sebulan kemudian ketika pengumuman terpampang di Facebook AirAsiaIndonesia, nama saya muncul sebagai juara pertama! Wiiiwww!! Saya pun menjerit di tengah mengajar sampai murid saya ikutan kaget!
Berselang 3 minggu kemudian, saya dihubungi Mbak Ika dari pihak AirAsia untuk datang ke kantor mereka dan mengambil hadiah. Hari yang sungguh saya nantikan!! Untung suami saya lagi izin sakit, jadi dia bisa mengantar saya ke Tangerang. Nurul dan Ebent adalah dua orang penulis yang juga beruntung memenangkan juara ke-2 dan ke-3. Saya janjian bertemu mereka di Terminal 3 Soekarno Hatta untuk selanjutnya meluncur ke kantor AirAsia. Kompakan nyari alamat bareng, kami pun tiba dalam keadaan perut lapar dan jantung berdebar-debar…
Disambut oleh keceriaan Mbak Ika, kami berenam (Nurul mengajak kedua orang putranya) sarapan gratis di AirAsia Cafe. Nasi uduk dan mie goreng menjadi pilihan saya dan suami. Sambil menunggu, saya asik bertukar cerita dengan Nurul dan Ebent. Salut saya, Nurul ternyata udah menerbitkan buku dan Ebent adalah jurnalis koran Surya Surabaya. Tak lama, penyerahan hadiah pun dilakukan berbalut acara yang dihadiri petinggi dan staff AirAsia, serta seorang mbak petualang yang dikenal dengan nama Trinity Traveler. Itu lho, yang nulis buku The Naked Traveler. Dag-dig-dug dada saya mengikuti detik demi detik. Dan ketika akhirnya nama saya dipanggil untuk maju dan menerima piala, piagam serta bercerita tentang isi tulisan saya, bibir saya pun sukses bergetar hebat.
Tak hanya sampai di situ, kami juga dijamu dengan makan siang, mendapat kehormatan untuk diwawancara media dan berkeliling kantor AirAsia. Luar biasa banget! Kantornya ada ruang tidur siang, arena olahraga dan studio band. Enak kayaknya kerja di sana.
Jadi… ya gitu deh! Hari itu benar-benar hari yang menyenangkan untuk saya dan suami, dan pastinya juga untuk para pemenang lain. Di rumah, rasanya saya bangga sekali bisa memajang piala dan piagam juara lomba menulis. Mudah-mudahan, Mama Papa saya juga diam-diam ikutan bangga. Terima kasih banyak ya AirAsia! Sampai jumpa tahun depan dalam penerbangan kami ke Nepal!
3 thoughts on “Kunjungan Ke Kantor AirAsia”