Siapa yang nggak tau monopoli, ular tangga atau catur Jawa? Rasa-rasanya masa kecil tiap insan manusia di Indonesia pasti dibumbui pertarungan sengit melawan temen sendiri lewat drama permainan papan. Pernah main tepokan? Atau UNO? Iya, yang pake kartu bergambar itu. Seru ya kalo bisa main bareng temen. Emang sih buntutnya bisa emosi karena dikalahin, atau dicurangin. Tapi banyakan ketawanya, iya nggak?
Sebelum saya melanjutkan cerita, tolong diperhatikan bahwa penyebutan kata games di tulisan ini bermakna permainan dengan menggunakan kartu dan papan. Jadi kalo nanti menemukan saya memakai kata-kata: main games, itu semata-mata karena saya merasa “main games” lebih mudah diketik daripada “main permainan papan dan permainan kartu”. Oke setuju? Sip lah kalo udah setuju. Saya lanjut nih ceritanya.
Bermula dari satu hari yang membosankan di kantor. Temen saya Mike tetiba menunjukkan buku tentang Zombie Apocalypse. Kirain buku cerita, ternyata buku petunjuk permainan. Isinya berupa plot, contoh karakter beserta kekuatannya serta beberapa makhluk mayat hidup yang harus kita lawan.
“Beli dimana Mike?” tanya saya.
Mike bilang di Kemang ada tempat asik buat main games beginian. Memang sih bukan jenis yang kita punya di Indonesia, dengan instruksi lumayan ribet dalam Bahasa Inggris, tapi games-nya asik-asik. Saya jadi penasaran, ada games apa lagi yang mereka punya.
Akhirnya hari libur pun datang. Saya, Mike dan Dita berangkat ke Jalan Kemang Raya No. 69 C. Nama tempatnya Folks Co-Gaming Space. Lokasinya ada di seberang restoran KOI, di atas toko roti. Begitu masuk, kami disambut oleh rak berisi kartu dan papan permainan, lengkap dengan kursi-kursi dan meja untuk main di tempat.
Kami memilih permainan papan berjudul Colt Express. Ada penjaga yang dengan senang hati akan ngasih tau kita cara mainnya. Khusus untuk Colt Express, kita akan memilih karakter, lalu setelahnya kita harus menyiapkan tindakan-tindakan yang harus kita lakukan supaya bisa mendapat harta karun di dalam gerbong kereta. Seru banget. Kalo salah tindakan, bisa-bisa kita kena tembak lawan dan harta karun yang kita punya bakal disita. Menariknya lagi, ada miniatur kereta beserta koin emas, perhiasan dan uang mainan.
Selain kami bertiga, ada juga dua lelaki lain yang tampaknya sepuh di Folks. Mereka main dengan serius, dan juga fasih menjelaskan detail banyak games ketika Mike iseng nanya-nanya. Bahkan, mereka juga mengundang kami untuk datang lagi minggu depan.
Oh iya, di Folks nggak ada wifi lho. Jadi ini bener-bener tempat buat kita ngumpul dan ngobrol. Main sejam jadi nggak terasa dan juga lebih bermakna. Bisa banget jadi pilihan tempat nongkrong di kala suntuk. Pulangnya, saya menghadiahi diri sendiri dengan permainan kartu berjudul Dobble, cuma lantaran warnanya ungu. Ternyata pas dimainin, menyenangkan!! Bisa untuk keponakan yang masih kecil sampe suami. Hoho!