[Review] POP! Hotel Kemang

Standard

Hujan deras menerpa wilayah Jakarta Selatan malam ini. Saya tengkurap manis di atas tempat tidur yang terasa nyaman. Tirai jendela saya biarkan terbuka, memperjelas irama ketukan tetes air.

Bermula dari rencana anak-anak Mami, sebutan saya untuk almarhumah Nenek, yang mau merenovasi total langit-langit rumah beliau karena kondisinya yang mulai bolong-bolong. Maklum, selama lebih dari 50 tahun belum sempat ada peremajaan. Berbarengan dengan itu, saya mendapat jatah libur Natal dan Tahun Baru selama 10 hari, dan suami pun cuti. Kami berdua akhirnya sepakat untuk nginep di hotel selama renovasi dilakukan (kami memang menempati rumah tersebut). Bukan buat gaya atau gimana lho, tapi renovasinya ini bikin seisi rumah harus dikeluarkan termasuk bantal, guling, kasur dan kondisi berdebu bikin suasana nggak nyaman.

Pilihan jatuh pada POP! Hotel di Jalan Kemang Raya No. 3 Jakarta karena dekat ke restoran-restoran yang seru dan juga rate-nya nggak terlalu tinggi.

Pertama kali memasuki lobi, saya sudah langsung merasa nyaman. Entah kenapa, warna dominan hijau putih punya daya tarik sendiri untuk saya. Ketika menginap di Whiz Prime Balikpapan pun saya merasakan hal yang sama. Setelahnya saya baru tau, warna hijau merupakan simbol alam, dan POP! Hotel Kemang memang berkonsep ramah lingkungan. Lampu yang mereka gunakan merupakan lampu yang 25% lebih irit dan 25 kali lebih tahan lama. Interiornya pun lebih banyak berbahan kayu.

Seorang gadis dengan senyumnya yang ramah menyambut kami berdua. Kamar kami sudah langsung siap. Terletak di lantai 9, dari atas sini kami bisa menikmati pemandangan jalan raya dan gedung. 2 botol air mineral tersedia di atas wastafel. Handuk, sampo dan sabun duduk manis di atas sofa (?). Kamar mandinya berbentuk setengah lingkaran dengan air toilet dan pancuran yang mengalir deras. Saya suka! Bagian atas tempat tidur terdapat ruang untuk dengan mudah meletakkan dan mengambil beragam barang hanya dengan satu jangkauan. Hanya saja tempat tidurnya kurang memakai konsep fengshui. Beberapa kali saya dan suami terantuk sudutnya yang terlalu menonjol dan tajam. Ugh!

Untuk sarapan, POP! menyediakan macam-macam menu seperti bubur kacang hijau, kue-kue tradisional, roti bakar, nasi dengan lauk bihun dan mie goreng, telur dadar, kentang pedas serta telur dadar. Nggak ada buah-buahan. Rasanya? Biasa aja sih. Cukup lah untuk ukuran hotel budget.

Lalu, apakah saya mau menginap di sini lagi? Nggak. Bukan karena nggak puas, tapi karena mau coba hotel yang lain lagi. Biar ada bahan tulisan. Hehehe…

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s