Hari itu saya memang membawa-bawa kamera. Niatnya mau mampir ke lokasi wisata, mencari bahan menulis. Tapi pelesiran saya ke Cilegon terlalu singkat, kemana-mana tak sempat, bahkan saya sampai telat bertemu suami yang kebetulan ada pelatihan karena asik bersua dengan teman sesama blogger. Jadi, apa yang tersisa dari kunjungan saya ke daerah di wilayah Banten tersebut?
Semuanya terekam di sini. Di benak saya. Dalam ingatan saya. Hamparan sawah yang luas dengan tanaman padi berwarna hijau kekuningan, lalu ada rel kereta tua yang membelahnya. Bukit tinggi menjadi latar yang makin mempercantik pemandangan yang saya saksikan. Kemudian ada kebun-kebun, yang di tengahnya berdiri bangunan rumah tanpa atap, terlihat sepi tapi juga menarik hati. Pabrik-pabrik besar mengisi pemukiman industri luas nan rapi yang nama jalannya memakai nama-nama negara.
Tak hanya itu, dalam perjalanan pulang, di atas bis berkursi merah, seraya hati mengucap salam perpisahan, potongan-potongan kisah bermunculan. Menyambung membentuk satu jalan cerita fiksi. Saya tersentak. Kata orang inspirasi datang tak terduga. Dan nampaknya, saya baru saja mendapat ilham untuk menulis novel cinta.
cilegon memamg indah min, mampir sekali lagi ke cilegon,
Hayok lah boleh.