Pertama Kali Terbang Jauh

Standard

Jam sudah menunjukkan 7.30 malam, tapi di luar, langit Moskow masih seperti jam 4 sore. Saya baru aja selesai makan di ruang tunggu, makan kedua setelah sebelumnya di pesawat saya berbuka puasa; menanti penerbangan menuju Kazan. Hm… Mulai dari mana ya? Mungkin saya akan mulai dari awal check-in di Bandara Suvarnabhumi Bangkok. Proses check-in terlama yang pernah saya rasakan dengan konfirmasi cukup banyak. Mulai dari ditanya mau apa ke Rusia, sampai harus memperlihatkan semua tiket pesawat dan hotel transit yang saya pesan hingga pulang nanti.

Demi mendapat harga lebih murah, saya memang membeli tiket pesawat secara terpisah. Mulai dari Jakarta, lalu ke Bangkok. Bangkok menuju Moskow, lalu Moskow menuju Kazan -kota tempat saya bertugas di Piala Konfederasi FIFA 2017. Transit panjang, dan harus keluar biaya menginap, tapi dibanding penerbangan langsung Qatar Airways, saya bisa irit sampai 8 juta.

Processed with VSCO with e3 preset

Dari Jakarta ke Bangkok, gampang lah. Nggak ada rasa khawatir karena udah sering main ke negara ini. Baru deh Bangkok ke Moskow bikin saya resah. Terbang satu jam ke Surabaya aja saya gelisah. Apalagi ini, bakal jadi perjalanan terpanjang saya; selama ini paling jauh cuma Nepal dan Hong Kong.

Aeroflot adalah maskapai saya dari Bangkok. Pesawat besar yang didominasi warna abu-abu, biru, oranye ini terdiri dari 3 baris kursi dengan formasi 2-4-2. Saya mendapat duduk di tengah pinggir lorong kiri. Sebelah saya kosong, lumayan bikin saya sedikit lega sih karena artinya kekikukan saya nggak ada yang liat. Haha!

Processed with VSCO with e3 preset

Nggak lama setelah kapal lepas landas, seorang awak kapal pria rupawan dengan kemeja putih dan vest hitam nyamperin saya, namanya Alexandr. Awalnya dia ngomong Bahasa Rusia (kayaknya, saya nggak ngerti soalnya). Baru pas muka saya cengok, dia ngomong Bahasa Inggris. Doi nampaknya tau saya berpuasa, jadi dia nanya apakah makanan yang saya pesan mau dihangatkan trus dibuka saat itu juga, atau mau diminta nanti. Asli deg-deg-an karena ngomongnya deket banget sama muka saya.

Eh tapi serius, sensual memang kesan pertama saya terhadap para awak kapal Aeroflot. Jadi ya, kan ada layar TV yang nayangin video fasilitas dan petunjuk keselamatan, entah kenapa musik, gaya bicara dan sudut pengambilannya menurut saya kok kayak yang in a seducing way. Mendesah-desah pula! Oh iya, layar TVnya juga munculin pemandangan di bawah kita… tanpa desahan tentu.

Processed with VSCO with e3 preset

Processed with VSCO with e3 preset

Balik ke Alexandr. Nggak lama kemudian dia dan beberapa pramugari datang untuk bagi-bagi minum di gelas. Berhubung belum waktu buka puasa, saya minta air botol aja. Kirain, mereka punya botol kecil macem Aqua, taunya dikasih satu botol seliter. Alhamdulillaah… Ngomong-ngomong, di pesawat saya memesan makanan Kosher, halal standar Yahudi. Isinya salad kentang, salmon, pretzel asin, cream crackers, semacam manisan buah dan puding coklat. PUDING COKLATNYA ENAK BANGET! Coklaaat banget trus ada rasa-rasa gandum gitu. Duhhh masih kebayang enaknya. Saya juga dapat es krim vanila untuk cemilan.

Ini kenapa jadi banyakan cerita tentang makanan!?

Processed with VSCO with e3 preset

Yah, singkat cerita setelah kurang lebih 9.5 jam perjalanan, pesawat saya mendarat di Bandara Sheremetyevo Moskow. Waktu setempat menunjukkan jam 16.35 tapi matahari masih cerah seperti jam 2 siang. Ada kejadian menarik ketika roda pesawat sukses menyentuh landasan. Semua orang bertepuk tangan sebagai rasa terima kasih kepada pilot. Seru! Saya pun ikut-ikut. Ketika akhirnya satu persatu kami menuju pengambilan bagasi, ada lagi yang menarik. Banyak banget penumpang Rusia bawa tentengan berisi mangga dan buah naga. Oleh-oleh dari liburan mereka di Thailand.

Senyum nggak bisa saya sembunyikan. Perasaan senang karena akhirnya tiba di Rusia begitu memuncak. Setelah koper saya muncul, saya berjalan pelan-pelan sambil clingak-clinguk menuju Terminal D, transit 5 jam sebelum akhirnya lanjut ke Kazan. Bandara Sheremetyevo terlihat biasa saja, terlihat banyak check-in counters dengan antrian yang mengular. Bahkan, di ruang tunggu ada lebih banyak penumpang dibanding kursi yang tersedia. Untungnya sih ada kursi kosong yang bisa saya tempati. Nggak kebayang kalau harus 5 jam berdiri, bisa berkonde ini betis.

Processed with VSCO with e3 preset

Advertisement

2 thoughts on “Pertama Kali Terbang Jauh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s