Blue Lake, Danau Cermin di Kazan

Standard

Kalau boleh memilih kemampuan super power, saya ingin bisa berkelana ke masa lampau. Waktu kecil saya sangat menikmati karangan Enid Blyton, kisah-kisah tentang para bocah Inggris yang mainnya ke hutan, ladang bunga, sungai dan danau. Kebanyakan kisah beliau ditulis tahun 1920-an sampai 1970-an, bikin saya berangan bisa berada di masa tersebut, berpetualang bersama anak-anak di buku cerita.

Lagi-lagi, khayalan belaka bisa jadi nyata. Siapa sangka siang berlangit mendung di penghujung bulan Juni membawa saya ke pengalaman impian masa anak-anak.

Hari itu asrama sepi. Kami akan segera lulus dari pekerjaan relawan Piala Kondeferasi FIFA dan meninggalkan Rusia. Teman-teman sekamar saya memanfaatkan sisa waktu untuk belanja oleh-oleh. Kebetulan saya sudah menyelesaikan tugas ((TUGAS)) tersebut di jauh-jauh hari, dan berpikir alangkah serunya kalo bisa main ke satu tempat lain di Kazan.

Pilihan saya jatuh pada Blue Lake, yang jaraknya sekitar setengah jam saja dari halte terdekat asrama, kalau naik Uber. Saya pun mengontak Armania, Olga dan Regina untuk pergi bersama. Untung saja mereka sedang tidak bekerja. Tiga puluh menit kemudian kami pun sudah memulai perjalanan.

BLASSS!

Mendadak hujan turun.

Khawatir? Dikit. Hampir tiga minggu di Kazan, saya hafal kalau cuaca bisa bergonta-ganti sesuka hati. Hujan, panas, hujan, panas bergiliran. Benar saja kan, begitu tiba di pinggir hutan, cuaca kembali cerah. Kami pun turun dari mobil dan berjalan kaki menuju jantung hutan.

Jalan setapak cukup besar, diapit pepohonan langsing tinggi, saya langsung merasa seakan-akan masuk ke dalam salah satu cerita di buku Enid Blyton. Apalagi ye kan, feel-nya itu di Eropa. Sama dua remaja Eropa pula. Haha… Derikan serangga mengisi rongga telinga. Angin berdesir lewat celah dedaunan. Tanah yang saya lewati penuh pasukan kumbang koksi, itu tuh kumbang merah totol hitam atau yang juga dikenal dengan nama ladybug.

Processed with VSCO with e3 preset

Belum lama berjalan, langit kelabu lagi. Tetesan hujan mulai jatuh. Lebatnya pepohonan lumayan menjaga kami dari basah. Kami tetap berjalan dan berbincang, karena yah… nanti juga terang lagi!

Makin masuk ke hutan, semak-semak di pinggir jalan makin lebat juga. Cantik dihiasi bebungaan kecil warna-warni. Aduh, saya di negeri dongeng kayaknya. Eh tapi kok nggak sampai-sampai ya? Olga pun akhirnya turun tangan bertanya saat kami berpapasan dengan warga setempat. Mengikuti pentunjuk, kami melanjutkan perjalanan, berbelok ke kanan, melewati sisi hutan yang becek dan lebih gelap, sampai tiba di pertigaan. Kanan? Atau kiri? Insting saya berkata kanan. Kami melangkah beriringan, bertemu dengan dua wanita yang tinggal di hutan tersebut. Pakaian mereka terlihat klasik dengan daster berikat pinggang kain dan scarf yang menutupi kepala.

“Danaunya di sebelah sana. Di ujung jalan. Nanti kalian bisa kembali ke jalan ini dan turun ke bawah ke arah air terjun,” kata salah satu dari mereka, dalam Bahasa Rusia. Kok saya ngerti? Anu, diterjemahin Olga.

Dan yes! Tak lama kami pun melihat sekotak area dengan bekas kayu bakar dan dudukan dari gelondongan kayu, serta jembatan kayu pendek yang mengarah ke tengah danau.

CANTIIIK!!!!

Processed with VSCO with e3 preset

Meski langit masih mendung, danau dan pepohonannya sudah begitu menyihir. Saya meneriakkan doa. Ya Tuhan, munculin matahari dooong! Beberapa menit kemudian doa saya terkabul. Pelan-pelan langit cerah, menjadikan warna danau biru menawan dan jika dilihat dari dekat, sangat sangat jernih sampai-sampai saya bisa melihat dasar danau yang dalam.

Processed with VSCO with e3 preset

Segerombolan bebek datang dari kejauhan dalam formasi V, lalu berhenti dan bermain air sesuka hati. Masuk dan tenggelam dalam air, berkecipak dan berkecipuk.

Processed with VSCO with e3 preset

Seorang pria datang dan mulai menanggalkan pakaian. Hanya dibalut celana dalam, dia lompat dan menyelam. Hanya beberapa detik; naik kembali dan berjemur. Saya iri karena nggak seberani itu. Saya rasanya ingin telanjang dan berenang juga. Sungguh air di Blue Lake sangat menggoda. Memanggil-manggil saya untuk mengikuti jejak si pria.

Processed with VSCO with e3 preset

Processed with VSCO with e3 preset

Processed with VSCO with e3 preset

Hari kian sore. Kami melanjutkan perjalanan ke air terjun. Suara gemuruhnya terdengar jelas saat kami makin mendekati lokasi. Bukan air terjun besar, namun tak kalah memesona. Kali ini saya mulai berani. Saya naikkan ujung celana jins sampe ke dengkul, dan saya turun. Cukup beberapa detik, otak saya membeku. Gila! Ternyata benar, temperatur airnya tiga derajat sepanjang tahun, bahkan di hari terpanas sekalipun. Meski begitu saya ketagihan. Setelah melompat keluar dan merasa badan sudah kembali menghangat, saya membenamkan kaki kembali. Membiarkan tangan bermain dengan riak-riak dari sela bebatuan.

Andaikan saya bisa di sini terus…

Processed with VSCO with e3 preset

Processed with VSCO with e3 preset

Armania yang keasikan main air bahkan tanpa sadar sepatunya telah copot dan terbawa arus. Regina nekat melepas celana dan mencoba mengejar; dibantu Olga, sepatu Arma berhasil diselamatkan. Kami tertawa terpingkal-pingkal.

Processed with VSCO with  preset

Blue Lake, adalah danau alami, yang ada begitu saja. Yang dibiarkan begitu saja. Tidak perlu membayar untuk menikmatinya, hanya kesadaran menjaga kebersihan saja yang diharapkan. Supaya tetap jernih, bersih, dan selamanya bisa dinikmati siapapun yang datang. Tahun depan, kalau saya dipanggil untuk Piala Dunia 2018, saya pasti ke sini lagi.

2 thoughts on “Blue Lake, Danau Cermin di Kazan

  1. haduuh siapa yang tahan ngelawan magnit air biru jernih seperti itu, biarin dingin ya

    aku pernah lho dengan rombongan sekolah dulu nggak nahan banget ikutan nyemplung pakaian lengkap ke waterpam (bendungan), padahal niat dari rumah emang nggak mau main dan nggak bawa baju ganti
    sukses pulang persis bebek lepek ha.. ha..

Leave a Reply to monda Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s