Februari 2018 menjadi kali ketujuh saya berlibur di Bangkok. Meski begitu, liburan kemarin terkesan lebih memakan usaha. Kenapa? Karena saya harus menyiapkan rencana perjalanan. Lho, emang dulu-dulu pake travel agency ya? Bukan. Dulu waktu pertama kali, temen saya Shanty yang sibuk bikin, saya nurut aja. Kedua kali, berhubung pergi sama keluarga, kami menyewa minivan dan supir. Yang ke-3, 4, 5, 6 kebetulan berkah menang kuis, jadi perjalanan saya selalu tinggal bawa badan.
Kemarin ini juga tiket dari hasil menang lomba photo story AirAsia sih, tapi karena yang saya dapat hanya tiket, ditambah sepupu saya Thea juga ikutan dan ini adalah pengalaman pertama doski ke Bangkok, saya bertekad mau bikin jalan-jalan dia berkesan. Niat deh bikin itinerary, ber-budget kecil juga karena gaji Thea belum full. Maklum baru banget dapet kerjaan.
Salah satu poin yang kami hemat-hemat adalah ongkos kendaraan selama jalan-jalan di Bangkok. Menyewa minivan tentu bukan pilihan karena kalo cuma berdua, patungannya gede banget. Maka, naik kendaraan umum dan jalan kaki menjadi keputusan pasti. Berikut informasi seputar kendaraan umum di Bangkok:
1. Kereta Bangkok Transit System (BTS)
BTS disebut juga sebagai skytrain. Sebelum pintu masuk, ada mesin tempat membeli tiket. Untuk tau berapa harga tiketnya, kamu bisa cek peta di sebelah mesin. Cari stasiun tujuan, lihat angka berapa yang tertulis, nah angka itulah harga tiket kamu. Nanti di mesin tiket, kamu tinggal pencet angka yang tadi dilihat, masukin deh uang koin sejumlah ongkos. Kurang jangan, lebih nggak apa-apa karena nanti akan keluar kembalian. Nggak punya koin? Tuker aja uang kertas kamu di loket. Oiya, berdasarkan pengalaman kemarin, loket BTS tidak menerima pembelian tiket, hanya untuk menukar uang kertas ke recehan saja. Kalo salah mohon koreksi ya.
Tiket yang keluar berupa kartu tipis. Untuk masuk stasiun, tinggal selipkan di celah yang tersedia, jangan lupa diambil kembali ketika kartu muncul di sisi lain. Untuk keluar stasiun, selipkan di celah mesin dan kartu akan tertelan.
2. Kereta Metropolitan Rapid Transit (MRT)
MRT disebut juga sebagai subway, ini kereta bawah tanah. Cara beli tiketnya sama dengan membeli tiket BTS. Hanya saja, mesin tiket MRT menerima uang kertas, dan kamu juga bisa beli tiketnya di loket. Tiket MRT berbentuk koin tebal berbahan plastik. Simpan baik-baik jangan sampai jatuh dan menggelinding hilang.
Ketika masuk stasiun, koinnya cukup disentuhkan ke atas mesin. Pada saat keluar, ada celah kayak celengan, udah deh cemplungin aja ke situ.

Orang Bangkok kayaknya fans garis keras K-Pop deh, saya melihat beragam poster untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke penyanyi-penyanyi Korea, dan nggak tanggung-tanggung ukurannya besar.
3. Bis
Ada beberapa tempat wisata di Bangkok yang harus dijangkau dengan naik bis. Salah satunya adalah wilayah kuil-kuil seperti Grand Palace dan Wat Pho. Sediakan uang kecil, karena sistem bayarnya tunai ke kondektur. Nanti kamu akan dikasih sesobek kertas yang berfungsi sebagai tiket. Bis di Bangkok menaikkan dan menurunkan penumpang di halte, jadi kamu nggak bisa asal stop.
4. Perahu
Jika kamu mau mendatangi Wat Arun dari Wat Pho, kamu harus naik perahu mesin karena letaknya ada di seberang sungai Chao Phraya. Dengan membayar 4 Baht, perjalanan kamu ke Wat Arun menjadi sangat singkat; daripada jalan kaki (bisa gempor) atau menggunakan jalur darat (lama ye kan). Dermaga perahunya sederhana, cuma ada loket kecil dan pintu putar.
Ngomong-ngomong, kalo mau tau naik apa dan menghitung ongkos yang diperlukan selama jalan-jalan di Bangkok, gimana caranya?
Saya pakai Google Maps. Dari situ akan muncul ongkos yang diperlukan beserta jenis kendaraan umumnya; apakah kereta, atau bis. 100% akurat nggak? Yah, bisa aja ada salah sih, tapi bukankah menyenangkan jika kita sedikit nyasar, atau terpaksa harus nanya ke warga lokal?
Oh iya, ketika menggunakan eskalator di stasiun, perlu diperhatikan kalo sisi kanan khusus berdiri, dan sisi kiri khusus berjalan; dan juga tidak semua stasiun kereta ada eskalator ya. Tapi kalo kamu membawa koper besar, tersedia lift. Tanyakan ke petugas di mana letak lift-nya karena agak saru, alias kurang mencolok.
Selamat menjelajah Bangkok!
Wah, makasih infonya. Sudah lama ga ke Bangkok, terakhir 2011
Wah kak, cukup memberi pencerahan buat yg mau ke Bangkok.. Anw, ada tempat wisata yang bisa dijangkau dengan MRT/BTS saja nggak ya kak? terima kasih
Halo kalo untuk di dalam kota Bangkok memang rata-rata diraih dengan MRT/BTS. Kadang perlu naik bus juga dan sedikit jalan kaki.