Siapa sih Dini Budiayu? Sampai-sampai saya perlu tulis di sini. Haha… Pertama kali mengenal sosoknya adalah ketika saya pindah dari Wall Street Central Park ke Pondok Indah. Dini adalah salah satu Personal Tutor yang statusnya sudah senior. Di awal-awal, saya dan dia ya biasa saja. Entah sejak kapan akhirnya kita berdua jadi teman haha-hihi maupun berbagi rahasia hati. Dini ini penyanyi. Pertamanya sih saya cuma sekedar “Oh ya?” karena saya kira paling cuma penyanyi lantaran hobi nyanyi. Eh, tapi rupanya Dini ini penyanyi yang di kala itu sedang berkutat dengan album pertama. Dini yang mainnya di industri indie jadi pasti tidak pernah nongol di Dahsyat ataupun Inbox. Dini yang teman-teman musisinya banyak banget, termasuk Putu Sutha alias Sutha AFI yang pernah saya idolakan. Cieee…
Nah, tanggal 28 April lalu akhirnya album yang udah 2 taun digodok pun jadi. Terhidang di Marley Bar, Jakarta malam itu peluncuran dimeriahkan oleh Backwood Sun (band ini isinya adik-adik remaja keturunan Tionghoa yang musiknya megah banget), Leonardo Ringgo beserta band bapak-bapak bertalenta luar biasa dan Payung Teduh (sesuai namanya memang adem sekali kalo denger alunan lagu mereka). Dini sendiri baru tampil menjelang jam 10. Kalo gak salah ya. Saya rada gak ngeh juga karena sibuk. Maklum Dini memilih saya untuk mengatur urusan konsumsi. Terutama bikin bingung adalah adik-adik Backwood Sun yang nampaknya haus berkepanjangan sampe harus keluar 3 teko air putih dan Marley Bar pun mengultimatum: “Air putih berikutnya harus pesan Evian, gak bisa seteko air putih biasa.” Maaakkk!!!
Dengan dress hitam, Dini malam itu tampil sederhana namun suara merdunya jadikan dia terlihat begitu elegan. Seluruh lagu di album “Sometimes Bitter is Sweeter to Taste” sukses dinyanyikan. Menyenangkan sekali berada di sana. Rekan kerja Dini mengucap selamat lewat puisi, seorang murid datang dengan kaos bergambar hati dengan nama DINI di dalamnya, ditambah lagi duo MC Ditha dan Avo bikin suasana begitu rileks, santai dan penuh tawa.
Sebelum menyanyikan satu lagu, Dini selalu bercerita tentang kisah di balik tiap lagu sehingga dibuatnya saya selalu menantikan lagu-lagu berikutnya. Banyak yang ber-awww dan ber-ooohh setiap kali Dini mengungkapkan cerita nyata yang cukup menohok. Entah merasa kasihan sama Dini, atau mereka pernah mengalami kejadian serupa.
Menurut saya yang hanya sekedar penikmat musik (dan sekaligus temannya), Dini ini udah kayak sosok Adele-nya Indonesia. Lagu-lagunya tercipta karena sakit hati, patah hati, trus akhirnya jadi karya dan… duit! Suram, gelap, resah namun juga penuh cinta, itu yang saya tangkap. Mendengarkan lagu-lagu Dini yang dibungkus nada-nada minor akan sangat mungkin banyak membuka luka lama atau malah sesuai dengan apa yang sedang dialami pendengarnya. Coba aja kuping dibuka lebar-lebar untuk “I Love You Too Much” atau “None of You Will Marry Me Though” atau “Senja Sendu” atau “Mistress” atau “Kembali Mati“. Hmmm… Hmmm… Bocoran lagu “In Search of Remedy” lagu ini adalah tentang seseorang (siapakah dia?) yang bernama aseli memang Remedy yang menurut Ditha pemilik Senja Hari Records merupakan makhluk berjempol kaki indah ciptaan Tuhan. Daaan… “Kisahku Tentang Sang Inspirasi” pun menyembunyikan satu nama mas-mas di baliknya.
Singkat kata, kisah Dini di lagu-lagunya adalah kisah kita semua juga… Dan makna dari judul albumnya pun cukup dalam, bahwa terkadang justru hal-hal pahit malah yang jadikan hidup kita lebih manis. 🙂
Selamat menikmati album perdana ini, para Penyuka Dini maupun calon penyuka.
Sukses buat Dini !!! Sbagai tmn jauh alias tmn SMP jimmy ucapkan Sukses!! Kejar impian mu setinggi langit din!!! Semangat!!
Saya jga senang sekali sama lagu2nya mbak Dini ini mbak… Entah kenapa lagu “Temporarily Broken” selalu setia mewakili saya bertemu hal2 dmasa silam yg sdh seharusnya tak lagi perlu kutemui… hhm berharap suatu hari bisa nonton livenya.. Salam kenal dari saya mbak 🙂
Hai, komennya udah aku sampaikan ke Dini juga yaaa. Semoga Dini segera manggung lagi.
buat kakak kakak yang buat artikel ini,terimakasih banyak
saya pendengar musik nya kak dini sekitar tahun 2017,awalnya denger dari aplikasi musik online,waktu itu ‘minor song of mine’,saya seketika langsung jatuh cinta sama musik nya,dan saya langsung dengerin full album
dan saya sangat menyayangkan ,ternyata kak dini sudah aktif nyanyi sejak lama ya,bahkan 2012 udah ada yang buatin artikel seperti ini huaaaaa
terimakasih syekali kak dini untuk musik nya yang luar biasa
Hai Ramlan Fauzi! Pesannya udah aku sampaikan ke Dini dan dia bilang terima kasih. Udah follow IGnya belum? Dia suka nulis yang aneh-aneh di InstaStory. Hahaha…
syudaaaaaah kak mita,sekarang saya juga sudah follow IG nya kak mita hihi
sebenernya sudah sempet bales balesan DM sama kak dini beberapa kali,waktu kak dini nya sakit pilek tak berkesudahan haha
makasih ya kak udah di sampaikan,jadi mayu hihi
semoga kak mita dan kak dini sehat selalu,sukses dan terus berkarya !!! Aamiin