Privet!
Ada seorang relawan Rusia yang saya kenal dari Piala Konfederasi 2017. Namanya Aliia. Tahun ini Aliia nggak ikut partisipasi di Piala Dunia karena harus bekerja, namun dia berjanji akan mengajak saya ke beberapa tempat di kota Kazan. Saya bilang ke Aliia, saya nggak perlu tempat wisata, menjelajah kota saja juga cukup. Jadi ketika beberapa hari lalu Aliia punya waktu kosong, dia membawa saya dan beberapa teman lain (Daniela, Valerie, dan Alp) untuk main ke sisi kota Kazan yang belum pernah kami datangi.
Langit sore itu kelabu, dengan sedikit rintik hujan dan banyak angin. Namun kota Kazan malah terlihat makin cantik. Ada sinagog, tempat ibadah Yahudi, yang kami masuki. Penjaganya cukup baik karena membiarkan kami masuk meski tidak boleh mengambil foto. Dindingnya dihiasi ornamen klasik dan sore itu sedang ada pertemuan di dalam tempat ibadah.
Satu gedung bertingkat yang luas menghiasi sudut jalan. Kosong tanpa penghuni. Dulunya dimiliki orang kaya raya namun entah sejak kapan sudah tidak berfungsi. Entah karena terlalu besar hingga tidak efektif untuk dijadikan tempat usaha, atau mungkin sudah tidak ada pewarisnya lagi, kini gedung tersebut hanya berdiri dalam kesendirian.
Aliia juga membawa kami ke apartemen yang sudah ada sejak masa Perang Soviet. Sangat kontras dengan bangunan lain yang ada di sekitarnya. Secara umum, bangunan tua di Kazan terawat baik, namun apartemen yang satu ini tidak. Banyak bagian yang berkarat, catnya mengelupas, warnanya pudar, tanaman tumbuh dari dinding yang hancur… namun saya melihat adanya kecantikan masa lalu darinya.
Pemberhentian terakhir kami adalah taman Black Lake yang memiliki gerbang ajaib bernama “Arch of Lovers”. Arsitektur gerbang ini melengkung, yang mana kalo ada dua orang berdiri di tiap ujung, dan yang satu berbisik dari ujung sudut lengkungan, orang di ujung seberang bisa mendengar dengan jelas pesan yang disampaikan. Saya sampai terkaget dan terpukau. Kami lumayan berlama-lama main di sini saking serunya.
Hari makin gelap dan kami berpisah dengan Aliia di stasiun Metro. Aliia akan kembali ke tempat dia menyimpan sepedanya, sedangkan saya, Daniela, Valerie, dan Alp kembali ke asrama naik kereta bawah tanah.
Nantikan cerita saya selanjutnya ya! Dan cek hestek #CatatanRelawanPialaDunia di Instagram untuk melihat foto-foto kegiatan saya di Piala Dunia FIFA 2018 Rusia.
Dasvidaniya!