Privet!
Tiba juga kita di penutup tulisan dari rangkaian pengalaman saya menjadi relawan Piala Dunia FIFA 2018 Rusia. Paling berat merangkai kata di bagian ini, karena sejujurnya saya mau tulisan ini bikin kalian ngerasain sebenar-benarnya perasaan saya. Tapi di sisi lain, saya sendiri tidak yakin apakah pengalaman saya sungguh bisa diungkapkan dengan kata-kata. Nah ribet kan…
Ketika saya mengetik cerita yang sedang kalian baca ini, saya bolak-balik masih ngomong dalam hati, ini kayak nggak nyata ya? Haha! Beberapa hari lalu Kazan beserta isinya masih bisa dinikmati dengan semua indera, sekarang kok kayak jauh bener. Oke deh, saya mulai berurutan aja.