[Catatan Relawan Piala Dunia] Kenapa Saya Selalu Memposting Semua Kegiatan Piala Dunia

Standard

Privet!

Orang bilang punya anak itu mengubah hidup kita, dalam banyak hal. Saya belum punya anak meski telah menikah selama hampir tujuh tahun, namun memiliki Omar mengubah saya.

Omar Bima Sasmita, adalah anak dari adik kandung saya. Sejak kelahirannya di 2013, saya nggak nyangka saya akan bisa punya cinta sebesar itu terhadap seseorang. Omar membuat saya ingin jadi pribadi yang lebih baik. Ikut serta dalam mendidiknya adalah hal yang saya lakukan dengan hati-hati. Saya meyakini, anak-anak meniru apa yang orang dewasa lakukan, anak-anak terbentuk dari apa yang mereka lihat di sekitar mereka.

Semua bermula dari satu momen sederhana. Ketika Omar bilang, “Omar mau kayak Ti Li dong.” Saya sedang bercerita tentang salah satu pengalaman saya jalan-jalan ke luar negeri saat itu. Dari situ saya tersadar, bahwa ada anak kecil di depan saya, yang mulai belajar tentang mimpi, tentang punya harapan. Saya pun jadi teringat, bahwa banyak hal yang saya lakukan, itu karena saya terinspirasi oleh orang-orang di sekitar saya.

img_4355

Hal-hal kecil seperti menulis buku harian, atau menulis cerita, itu saya dapat dari kebiasaan nenek. Mau belajar Bahasa Inggris, karena kakek menguasai beragam bahasa. Berani maju dalam beragam kesempatan, itu karena saya melihat Papa sebagai sosok pemberani (beliau banyak cerita pengalamannya ketika muda, yang bikin saya ter-wow). Belajar memasak, karena Mama saya jago meramu satu hidangan cuma dari bahan-bahan sisa di kulkas. Lalu, apa yang bisa saya lakukan, supaya saya bisa menjadi panutan keponakan saya ini?

Omar nanti kalo udah gede juga mau ke Rusia kayak Ti Li. Kata-kata itu selalu saya dengar tiap kali kami video call. Ti Li adalah nama panggilan Omar untuk saya, singkatan dari Auntie Lian. Lian adalah nama saya di keluarga.

Terlepas dari menjadi relawan adalah mimpi yang jadi nyata, saya memiliki misi tersendiri kenapa saya hobi banget posting semua kegiatan selama jadi relawan di Piala Dunia 2018. Bukan, tidak untuk pamer, namun saya berharap saya bisa menginspirasi meski dalam skala kecil. Bahwa sangat mungkin membawa nama negara meski kita orang biasa. Bahwa harapan sungguh bisa jadi nyata dan bukan sekedar angan-angan belaka. Yang terpenting, saya pengen ketika Omar sudah cukup dewasa, dia bisa membaca pengalaman saya dan tau akan selalu ada jalan untuk meraih mimpi.

Lagipula, little things can lead into big things! Saya tidak menyangka postingan saya di Instagram bikin saya diwawancara One Stop Football Trans7, channel berita milik Najwa Shihab membuatkan video dari hasil dokumentasi kegiatan yang saya punya, dan koran Jawa Pos menulis tentang momen ketika saya membawa bendera Argentina ke lapangan. Pengalaman Piala Konfederasi Rusia 2017 pun ternyata sanggup menembus pembaca internasional, padahal ditulis pake Bahasa Indonesia. Beberapa calon relawan Piala Dunia 2018 dari negara lain banyak yang mengontak saya karena mereka nemuin blog TerongGemuk lewat mesin pencari Google.

Jadi kamu, iya kamu, jangan ragu berbagi kisah. Kadang hati kecil berkata, duh cerita receh begini. No! Akan selalu ada pelajaran dari tiap pengalaman. Berbagilah. Menginspirasilah.

img_4684

Nantikan cerita saya selanjutnya ya! Dan cek hestek #CatatanRelawanPialaDunia di Instagram untuk melihat foto-foto kegiatan saya di Piala Dunia FIFA 2018 Rusia.

Dasvidaniya!

Advertisement

3 thoughts on “[Catatan Relawan Piala Dunia] Kenapa Saya Selalu Memposting Semua Kegiatan Piala Dunia

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s