Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Barusan nengok kalender dan wow seketika saya diterjang panik karena selama November belum ada nulis apa-apa di blog. Demi supaya anaknya tetap bisa konsisten minimal satu tulisan per bulan, akhirnya ngubek-ngubek draft dan memutuskan untuk ngebahas The Sperms lagi.
Inget gak, di awal pandemi Covid19, yaitu sekitar Maret 2020, saya pernah mengulas satu single yang dimuncratin oleh band punk asal Balikpapan bernama The Sperms? Oh gak inget? Oh gak tau? Ya udah, kalian bisa baca review saya tentang lagu Menghilang di sini. Nah, kurang lebih 2.5 bulan sejak single debut mereka rilis, The Sperms trus ngeluarin Extended Play (EP) berjudul Silent Answers yang memuat 6 lagu termasuk Menghilang itu sendiri.
Sejak saat itu, Silent Answers langsung masuk playlist, jadi andalan saya jalan kaki tiap pagi atau sore. EP yang durasinya cuma 15 menit ini gak pernah gagal ngangkat mood lewat musik mereka yang menghentak ceria, nyenengin, serta penuh semangat dan tenaga. Dannn… lirik-lirik lagu di Silent Answers juga asik dinikmati karena ngomongin kehidupan kita sehari-hari.

Menghilang, contohnya, diam-diam punya makna tentang berserah diri kepada-Nya. Yes (I’m Not Deaf I’m Fine) seakan-akan bilang: Hey, gue tuh tau lo ngomong jelek tentang gue di belakang, tapi lo gak penting di hidup gue, jadi bodo amat. Introvert Zone menjadi lagu kebangsaan mereka yang menikmati hidup dalam kesendirian, tanpa harus pura-pura memasang muka antusias ketika kumpul-kumpul di tongkrongan. Purge menantang kita untuk memilih jalan hidup; perjuangkan apa yang kita percaya, atau diperlakukan semena-mena? Girl in the Darkest Corner nampaknya berbicara tentang pertemanan cowok cewek yang sangat akrab, si cewek naksir tapi selamanya gak berani ngungkapin. Terakhir, Regret Song, bikin kita yakin kalo masalah dan ke-tai-an hidup bakal satu-satu bisa kita selesaiin dan tinggalin.
Paling anyar, kenalin nih. Ada Summer Rocking Darling yang bau-baunya jadi single pemanasan sebelum The Sperms menggodok album kedua mereka, entah itu dalam bentuk EP lagi, atau album penuh berisi minimal 10 lagu.
Ngomong-ngomong, sampai tulisan ini diterbitkan, Summer Rocking Darling belum tersedia di Spotify atau aplikasi musik serupa (Silent Answers syudah!), tapi video klipnya siap tonton di YouTube; tayang perdana tanggal 11 November 2020 setelah Subuh. Sungguh jam yang tidak biasa. Saya curiga, apa karena vokalis merangkap gitaris mereka namanya Dede, jadi video klip Summer Rocking Darling harus banget tayang di jam Mama Dedeh ceramah. Ahaha!
Konon, single terbaru The Sperms ini merupakan gubahan yang dibuat semasa Dede dan Rendyx (vokalis latar dan gitaris The Sperms) masih bermusik bareng Beerbong walau kala itu Bama (personel Beerbong dan juga sahabat mereka) sudah berpulang ke rumah Tuhan. It was Always Summer at Rocking Darling adalah judul asli sebelum dipangkas menjadi seperti yang kita tau sekarang. Dan, membicarakan Summer Rocking Darling, di tahun 2014 di Balikpapan, ada sebuah gig yang diprakarsai secara mandiri tanpa sponsor. Rocking Darling, muncul murni atas usaha mereka yang terlibat, menjadi cikal bakal terciptanya lagu Summer Rocking Darling. Gig ini sempat terwujud dalam tiga seri. Dua seri indoor di Rooks Store, dan seri terakhir dalam bentuk camp festival yang tentunya outdoor.
Trus, gimana pendapat saya mengenai single terbaru The Sperms? Asli dah sebenernya pendapat lo gak penting gitu, Mit. Ahaha. Well, tentunya kalau membicarakan musik The Sperms, kita udah pasti bakal disuguhi nada-nada istimewa melodic punk yang ternyata, mengutip media press release Menghilang, memang belum menjadi artefak. Ritme cepat, dengan ciri khas The Sperms yang mana instrumen tiap personel terdengar sama porsinya. Vibe riang gembira di single Summer Rocking Darling berjaya muncul sejak detik pertama menyergah telinga. Sungguh, perpaduan gitar Dede dan Rendyx, bas Ochan, dan drum Wicky bikin saya keinget The Adams. Dih, beda genre kalik. Ya trus kenape? Dua band ini menurut saya sama-sama adil dalam memamerkan skill anggotanya. Selaras, no sember sember club.

Btw, sesuai judul yang membawa-bawa nama musim panas, lirik di Summer Rocking Darling bakal bikin kita dengan mudah membayangkan roadtrip bareng para sohib sambil nyanyi kencang di bawah sinar matahari yang cerahnya gak abis-abis, yang bikin gosong kulit seiring kita hanyut dalam dansa suka ria. Gambaran menikmati hidup di musim panas terpampang nyata dalam benak. Sungguh semacam nostalgia akan keseruan masa muda.
Penasaran, apakah aslinya gig Rocking Darling beneran di musim panas, atau musim hujan? Abis, sepenggal lirik Summer Rocking Darling berbunyi: We belong to the summer, we know it’s nearly over, feels like November that I remember. November udah musim ujan bukannya? Ahaha. Ya udah sik, mungkin biar pas aja ending-nya er er er. Lagian kalo negara tropis macem Indonesia mah musimnya gak jelas. Harusnya udah basah tapi bisa jadi masih kering kerontang.
Oke deh, selamat ya The Sperms atas lagu terbaru kalian! Buruan di-Spotify-kan dong, dan album kedua tahun depan mungkin?
Akhir kata, wabillahi taufik walhidayah, wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2 thoughts on “The Sperms: Summer Rocking Darling. Single Terbaru Setelah EP Perdana Silent Answers.”