Merhaba! Badan saya masih pegel banget gais! Tadi malam bertugas di pertandingan Argentina lawan Kroasia, dan saya baru sampe kamar jam 3 pagi waktu Qatar, berarti jam 7 pagi waktu Indonesia bagian barat. Sebenernya sih, jam kerja saya selesai ketika babak pertama usai, tapi dasar lagi beruntung, malam itu bos saya ngasih tiket nonton gratis. Bener-bener nggak nyangka banget! Sebagai relawan kan saya fokusnya ke penonton, dan berbeda dengan di stadion lain, relawan bagian Ticketing di Stadion Lusail tidak mendapat jatah kerja di dalam stadion. Jadi nggak bisa curi-curi nonton pertandingan. Sebagai pendukung Argentina sejak 1994, tentu saya bahagia sekali karena berkesempatan liat mereka main secara langsung, apalagi di ajang sekelas Piala Dunia. Terharu biru! Kemenangan 3-0 yang diraih pun makin membuat kebahagiaan saya memuncak.
Oke, sesuai janji kali ini saya mau bahas tentang cara mendapat sponsor. Di kegiatan relawan Piala Dunia yang sudah saya ikuti sebanyak 2 kali, di Rusia dan Qatar, saya harus membiayai sendiri penerbangan dari Indonesia ke negara tuan rumah. Itu adalah hal utama yang membutuhkan banyak biaya. Kita tidak bisa fleksibel memilih jadwal penerbangan, ditambah lagi kalo ada acara besar begini sudah pasti tiket akan melonjak pesat. Belum akomodasi, ini juga jadi hal yang kita perlu persiapkan jika nantinya tidak disediakan gratis (Piala Dunia Brazil 2014 relawannya membiayai semua sendiri lho mulai dari pesawat, akomodasi, sampe transportasi umum) dan uang makan di luar jam kerja. Jadi memang, menjadi relawan itu udah nggak dibayar, malah harus membayar semua sendiri. Tapi kalo sudah jadi passion, dikejar dong pastinya. Biar pengalaman yang jadi bayarannya.
Salah satu upaya saya adalah dengan mencari sponsor. Piala Dunia 2018 tiket pesawat saya dibiayai Pak Prabowo (pada saat itu calon presiden, kini Menteri Pertahanan), Piala Dunia 2022 tiket pesawat saya dibiayai Pak Erick Thohir (Menteri BUMN). Melihat dua nama tersebut banyak yang merasa wowww keren banget, gimana caranya biar bisa lolos proposal ke beliau-beliau? Mohon maaf, kalau kalian berharap saya akan punya jurus jitu, kalian akan kecewa. Karena yang saya lakukan nggak ada yang khusus.
Saya memulai sesederhana mencari contoh lewat mesin pencari Google dengan kata kunci “contoh proposal pendanaan”. Dari beragam tautan yang ada, saya ambil beberapa yang berbeda lalu mulai deh menyusun untuk diri sendiri yang disesuaikan kebutuhan. Selanjutnya? Kirim-kirim! Baik di 2018 dan 2022, saya mengirim ke mana aja, ke siapa aja. Semua jenis perusahaan dan bermacam tokoh tidak luput dari saya kirimi proposal. Mentang-mentang ini acara olahraga, lalu saya cuma kirim ke perusahaan atau tokoh yang suka bola, tidak. Mulai dari produk ciki-cikian sampe artis Tiktok jadi sasaran. Kontaknya pun bisa dibilang hanya 5% yang langsung, sisanya saya kirim lewat email atau alamat yang saya dapat dari kotak kemasan atau website perusahaan, direct message di media sosial, dan nitip ke teman. Ada total 70-an perusahaan dan tokoh yang saya kirimi di 2018, dan lebih dari 100 di 2022.
Kalau pada akhirnya tembus di dua nama besar, saya anggap itu semua karena saya sudah gigih mencari, dan frekuensi yang cocok juga bermain di sini. Maksudnya, kedua proposal tersebut tembus di menit-menit akhir. Hanya berselang 5-7 hari sebelum hari keberangkatan yang diharapkan. Mungkin Tuhan pengen liat dulu saya sepengen apa, baru dikabulkan. Soal frekuensi, Pak Prabowo mau mensponsori mungkin karena beliau ada kedekatan khusus dengan Rusia, banyak teman militer beliau di sana. Pak Erick Thohir jelas memang punya minat khusus pada sepakbola. Dari mana dapat koneksi ke mereka? Dari teman-teman. Saya nggak malu mengabarkan ke orang-orang kalo saya sedang mencari sponsor, jadi banyak yang ngasih informasi. Nomor hape asisten Pak Prabowo saya dapat dari teman yang kebetulan mantan jurnalis, sedangkan Pak Erick Thohir bermula dari nitip ke teman baik saya Dini, berlanjut ke tangan-tangan lain sampai akhirnya nyangkut ke beliau. Jadi kayaknya punya temen banyak juga bisa dibilang kunci kesuksesan. Haha.
Kak, kalo timbal baliknya gimana? Kan pasti mereka minta sesuatu sebagai imbalan sponsor!
Syukurnya, baik Pak Prabowo ataupun Pak Erick Thohir tidak berharap ini dan itu sebagai balasan. Di proposal, saya sendiri juga tidak menulis keuntungan yang sponsor bisa dapat dari saya, saya hanya menulis saya siap berdiskusi tentang hal-hal yang bisa saya berikan sebagai timbal balik. Jadi, buat yang merasa ah gue kan bukan siapa-siapa, nggak punya kelebihan apa-apa juga untuk dijual, jangan khawatir. There are kind people out there who genuinely want to help! Kalo pada akhirnya saya ada menulis tentang para sponsor, atau membuat video yang menyebut mereka, itu semua hanya sekedar ucapan terima kasih yang pastinya tidak sebanding dengan kebaikan mereka.
Kalau mau liat contoh proposal bikinan saya, boleh kirim email ke depok.balikpapan@yahoo.com ya. In syaa Allah saya bagikan sebagai referensi untuk yang membutuhkan. Akhir kata, kalau pada akhirnya belum berhasil dapat sponsor, setidaknya kalo udah ngirim sebanyak-banyaknya, nggak ada rasa sesal muncul. Kita tau usaha maksimal sudah dilakukan, mungkin memang Tuhan mau mempersiapkan untuk hal yang lain saja.
Cek juga keseruan saya jadi relawan Piala Dunia FIFA 2022 Qatar di highlights Instagram Stories @PsychoFat!