Namanya Party. Perempuan tomboy yang menjaga sebuah booth di depan gerbang Asiatique the Riverfront, pasar malam pinggir sungai yang ramai oleh pengunjung toko, restoran dan beragam atraksi. Dia menghadiahi saya dan Yuswo satu kartu diskon untuk nonton Muay Thai, seni bela diri tangan kosong yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Thailand. Itu memang malam terakhir kami di Bangkok. Dan untungnya Bangkok adalah kota wisata murah sehingga kami masih punya amunisi beberapa ribu Baht. Cukup lah untuk melihat aksi jagoan Muay Thai.
Rekan Party mengantar kami ke teater pertunjukan untuk membeli tiket. Dua botol air mineral dan dua kaleng bir Chang diberikan sebagai minuman selamat datang. Ketika menaiki tangga menuju pintu masuk, saya dan Yuswo bersemangat seperti anak kecil yang akan nonton adu keong di tahun 90-an. Hamparan karpet merah menyapa mewah, bikin kami makin nggak sabar memasuki arena.
Rupanya kami penonton pertama yang datang. Ditemani dinginnya AC, nyamannya kursi, segarnya minuman yang dibagikan, saya dan Yuswo melepas sepatu seperti anak desa. Kami memang lelah sekali, kaki ini telah diajak berkeliling sejak pagi. Berhubung pertunjukan dimulai 30 menit lagi, boleh dong kami meregangkan otot yang penat.
Tak lama, terdengar sambutan kepada para hadirin yang ada. Suasana makin temaram. Dari beberapa sudut muncul sekelompok pria bertubuh luar biasa. Saatnya “The Legend Lives” dimulai!
Muay Thai di Asiatique the Riverfront terbagi menjadi 2. Yang pertama kita akan disuguhi komedi aksi tentang kisah pertarungan Muay Thai di zaman dahulu kala ketika Thailand masih bernama Siam, sampai dengan masa kini. Walaupun hanya berupa koreografi, tapi gerakan Muay Thai yang diperlihatkan memang benar-benar ada. Olahraga ini punya nama jurus yang lucu seperti Rama Berkeliling Hutan, Hanoman Loncat, Burung Terbang ke Sarang dan Gajah Menggoncang Bumi. Selama pertunjukan kita dilarang mengambil foto dan video.
Yang kedua barulah ada pertarungan Muay Thai yang sesungguhnya. Bocah belasan tahun yang masih amatir diadu di sini. Mereka terlihat berhati-hati dan kadang ragu untuk menyerang. Meski begitu, dua babak yang ditampilkan lumayan menarik.
Konon ada stadion khusus Muay Thai yang paling seru sejagat Bangkok, yaitu di Rajadamnern. Sayang harga tiketnya 2 kali lipat dari Asiatique. Kalo kalian pengen melihat pertarungan sebenar-benarnya, direkomendasikan untuk ke Rajadamnern ini. Tapi untuk turis dengan dana seadanya, nonton di Asiatique juga seru kok!
2 thoughts on “The Legend Lives: Muay Thai Asik di Asiatique”