Tiga minggu kabur dari rutinitas mengajar (yang merupakan mata pencarian saya) dan melakukan pekerjaan yang benar-benar baru ternyata sangat menyenangkan! Untuk yang satu ini saya nampaknya harus berterima kasih banget ke English First for Adults, kantor tempat saya bekerja yang telah mengizinkan cuti tak dibayar selama tiga minggu. Saya jadi mendapat satu pengalaman tak ternilai yang akan terus terkenang.
Di Piala Konfederasi FIFA 2017 kemarin, saya bertugas di bagian Ticketing. Ketika saya dan teman-teman menghadiri pelatihan, pengawas tim kami memberi beragam info mengenai apa yang perlu kami tau dan lakukan; misalnya tentang jenis tiket, masalah-masalah yang mungkin dihadapi, dan juga membaca peta lokasi kursi. Saya mendapat dua kali kesempatan kerja di dalam stadion, dua kali di luar stadion dan satu kali di tempat pembelian dan pengambilan tiket.
Bekerja di dalam stadion bisa dibilang hal yang paling saya suka. Selain berkesempatan melihat pertandingan sejak persiapan, kesempatan saya bertemu dengan banyak orang juga lebih luas. Banyak penonton yang bingung di mana mereka harus duduk, dan karena sebagian besar dari mereka berbahasa Rusia dan saya cuma bisa Bahasa Inggris, tentu hal ini jadi lebih menantang. Biasanya sih kalo lokasi duduk mereka dekat dengan pos tugas saya, saya tinggal tunjuk. Tapi kalo mereka salah masuk gerbang misalnya, dan harus jalan jauh, daripada salah-salah dan bikin mereka bingung, saya suka membawa mereka langsung ke tujuan. Satu keluarga besar dan seorang kakek pendukung tim nasional Chili pernah sangat berterima kasih karena saya mau capek-capek nganterin mereka. Saya pun merasa puas karena bisa melakukan yang terbaik untuk penonton.
Di luar stadion sebenarnya juga asik, namun nggak banyak yang bisa kami lakukan selain menyapa pendukung yang datang atau membantu saat tiket mereka nggak berhasil dipindai. Pernah ada kejadian menarik, seorang pria yang agak mabuk mengeluh kalo seseorang mencuri tiketnya. Dugaan saya, tiket dia hanya jatuh saja. Di tengah mabuknya itu dia marah-marah dan bersumpah serapah. Tanpa tiket tersebut tentu dia nggak bisa masuk ke dalam. Akhirnya dengan harap-harap cemas saya datang ke bagian keamanan, bertanya apakah ada tiket hilang yang ditemukan atas nama si pria, dan TERIMA KASIH TUHAN TERNYATA ADA! Si mas mabuk itu pun tersenyam-senyum seperti orang bodoh sambil mengibar-ngibarkan tiketnya. Awas mas ntar ilang lagi, kata saya dalam hati.
Bekerja di tempat pembelian dan pengambilan tiket (kami menyebutnya embankment) memberi sedikit suasana berbeda. Letaknya bukan di stadion, tapi di pinggir sungai terpanjang dan terbesar di Eropa. Sungai Volga namanya. Di sampingnya ada taman bermain berisi jungle gym, trapeze rings dan chin-up bars; hal yang membuat saya berteori kalo orang Rusia punya postur tinggi semampai ya karena taman bermainnya model begitu. Gelayutan adalah hal yang mereka lakukan. Beda dengan di Indonesia yang isinya perosotan dan ayunan.
Di embankment saya membantu menjelaskan ke tamu tentang syarat dan ketentuan membeli tiket, serta membantu mereka mendapat tiket fisik dari pembelian online yang telah mereka lakukan. Sempat saya merasa nggak berguna, karena yang datang lebih banyak warga Rusia. Tapi untunglah ke sini-sininya ada juga turis-turis berbahasa Inggris yang bisa saya bantu.
Semoga ya, tahun depan kalau saya dipilih lagi untuk Piala Dunia 2018, saya kembali ditempatkan di bagian Ticketing. Biar apa? Biarin aja!
Eh, nggak! Nggak! Haha… Biar saya bisa bekerja dengan lebih sempurna maksudnya, kan udah tau dasar-dasarnya. Yah, meski kesempurnaan itu hanya milik Allah semata, dan kesalahan datangnya dari manusia. *ini ngomong apa neng?*
seru banget mba, pengalaman yang tak ternilai
sangat menyenangkan
Aamiin semoga ikut jg World Cup 18