Bandara Juanda Bukan di Surabaya

Standard

Bila emosi mengalahkan logika, terbukti banyakan ruginya kan?

Lho, kok malah mengutip film Ada Apa Dengan Cinta? Sebentar, sebagai pembuka, saya mau curhat dulu nih tentang kejadian memalukan yang saya alami di bandara. Yang ogah boleh skip ke paragraf 6. Hoho… Jadi sebelum masuk bulan puasa kemarin, saya dan suami berencana wisata kuliner di Surabaya. Cuti sudah disetujui; tiket pesawat, hotel dan mobil sudah siap menemani liburan kami yang hanya satu malam. Tetiba, klien suami minta dia terbang ke Natuna. Mulai bete dong… Suami saya nolak, tapi dipaksa-paksa. Solusi sama-sama menang pun diambil. Suami tetep ke laut, tapi minta pulang sehari sebelum kami ke Surabaya, dan si klien pun menyetujui.

Kenyataan: Beb, aku nggak bisa balik Rabu, nggak ada pesawat. 

Mendapati pesan seperti itu, emosi pun muncul ke permukaan. Bukan, bukan marah sama suami, tapi sama siapapun itu yang bertanggung jawab telah janji akan memulangkan dia. Saya jadi uring-uringan, hati panas, air mata sebentar-sebentar netes. Akhirnya di hari keberangkatan ke Surabaya, dengan lunglai saya menggendong tas ransel naik bis HIBA dalam kesendirian. Tiba jam 5 pagi di Soekarno Hatta, badan saya mendadak terasa letih. Mendadak kantuk menyergap dan…

“Panggilan terakhir kepada Ibu Mita Sasmita, harap segera naik ke pesawat.”

WHATTT?? Pengumuman itu membangunkan saya dari tidur yang tidak saya rencanakan. Jarum jam menunjukkan 6 lewat 10 sedangkan jadwal terbang harusnya sekitar 5.55. Saya langsung ngibrit! Sepanjang lari, saya merutuk kenapa bisa sampe ketiduran dalam posisi duduk (dan mangap!). Dan di situlah kutipan film AADC mulai terasa masuk akal. Coba ya saya bodo amat dengan keadaan dan tetep yakin bisa senang-senang tanpa suami, energi saya nggak bakal terkuras pikiran dan menyebabkan saya hampir ketinggalan pesawat, menahan malu ditatap orang-orang!! HAHA!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Eh, ngomong-ngomong makasih lho masih tetep baca sampe di sini. Curhat saya udah kelar kok, beneran nih sekarang mau cerita tentang Bandar Udara Internasional Juanda Sidoarjo. Hah? Sidoarjo? Yep, seperti judul tulisan kali ini, Bandara Juanda ternyata memang bukan terletak di Surabaya seperti yang banyak orang kira, melainkan 12 kilometer dari Kota Pahlawan.

13325589_10208340783309035_3375204627417287372_n

Ketemu Mamet! Meeet, Cinta dan kawan-kawan tuh ke Jogja bukan Surabaya.

Awalnya di tanggal 7 Februari 1964, bandara ini diresmikan oleh Perdana Menteri Ir. H. Juanda sebagai Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut. Barulah tahun 1981 dikelola oleh Departemen Perhubungan. Sebanyak hampir 19 juta penumpang telah dilayani oleh Bandara Juanda sepanjang tahun lalu.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Secara desain, tidak ada yang spesial. Serupa dengan beberapa bandara di Indonesia yang pernah saya kunjungi, seperti Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan dan I Gusti Ngurah Rai Bali. Sepertinya memang bandara-bandara yang baru direnovasi memakai desain yang mirip.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Bandara Juanda menyediakan dorongan bayi dan kursi roda untuk anak dan lansia. Jika ingin meminjam, izin dulu ke petugas yang ada ya. Selain itu, deretan restoran, kafe dan toko memenuhi sisi jalan. Ada satu toko yang perlu kalian datangi meski untuk menyenangkan mata. Namanya Bonbon Voyage. Toko ini lucu, gemesin dengan gerobak isi permen coklat yang dijual.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Fasilitas lain yang ada tidak terlalu besar. Rak mukena di ruang solat kurang rapi, kamar menyusuinya manis bernuansa ungu dan arena bermain anaknya menarik penuh warna. Komputer, wifi gratis dan ruang merokok juga disediakan.

Yang unik sih lemari charger handphone, beragam merk bisa isi daya di sana. Nokia, Sony, BlackBerry, Motorola, Samsung sampai iPhone ada colokannya euy!

Kalo kamu, pernah ke Bandara Juanda nggak?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Advertisement

8 thoughts on “Bandara Juanda Bukan di Surabaya

  1. audiazani

    Pernaaah! Dan menurutku Bandara Juanda ini salah satu bandara terbaik di Indonesia. Yaa, aku cuman pernah ke beberapa bandara aja sih, cuman Juanda ini salah satu favoritku 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s