Mimpi Sore

Standard

Tadi saya tidur siang. Dan masuk ke dalam mimpi yang menegangkan. Ceritanya saya lagi asik berenang, lalu tiba-tiba sekumpulan orang datang menembakkan peluru ke arah kami yang ada di kolam. Saya menyelam, dan lucunya saya bisa bernapas dalam air. Maka saya pun membatin, “Ini pasti mimpi.”

Continue reading

Terima Kasih

Standard

Sumber: http://icons.wunderground.com/data/wximagenew/s/shenandoah/1026-800.jpg

  • kontemplasi/kon·tem·pla·si/ /kontémplasi/ n renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh;

  • berkontemplasi/ber·kon·tem·pla·si/ v merenung dan berpikir dengan sepenuh perhatian

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Dear Penguasa Langit,

Terima kasih atas hujan pagi ini, yang mengguyur Jakarta tepat setelah saya tiba di kantor, yang rintik-rintiknya menempa jendela kaca, berlatar langit kelabu dan sedikit kilat serta angin menderu. Terima kasih untuk kesunyian ini, yang memekakkan dan membuka waktu bagi saya untuk duduk dalam kontemplasi.

Continue reading

Ide Kreatif Pesta Nikah di Rumah

Standard

Pesta pernikahan sederhana yang dilaksanakan di rumah bisa banget dibikin menarik. Selain lebih ramah kantong, pastinya meninggalkan kesan unik. Seperti acara Farre-Farah tadi siang. Berlokasi di kediaman mempelai wanita, ada beberapa hal seru yang saya temukan.

1. Tidak Melulu Tentang Janur

Ternyata papan tulis kapur terlihat begitu unyu sebagai penyambut tamu. Bahkan bisa juga jadi daftar menu ala ala kafe. Berhubung tema yang diusung adalah hitam putih, maka janur pun dirasa kurang cucok karena warnanya yang kuning. Se-simple ituh.

Continue reading

Mike Said

Standard

She’s a demon, Mita. Same as a spirit demon. She can only hurt you if you let her into your life. There’s really no other option. If you can ignore her, then you win. If you pay attention to a single thing she does, you will always lose.

Dear Mike, this is why I love you! You’re always all ears and your logic helps me get through fucked up things.

So… YOU, yes YOU. My secret admirer. My stalker.

Here’s a piece of my mind.

Continue reading

Jangan Marah

Standard

Hembusan kipas angin menerpa wajah saya yang basah. Saya melamun dalam penyesalan. Menyesal karena tidak bisa menahan amarah, yang akhirnya berujung pada perdebatan tak bermakna. Hanya sekadar buang-buang tenaga. Lawan bicaranya orang gila pula!

Continue reading

Merindu

Standard

Beberapa waktu lalu, selagi makan malem bareng duo sobat saya Chris dan Mike, mendadak kami mulai berpikir-pikir bahwa menjadi dewasa itu nggak asik. Terlalu banyak tanggung jawab, urusan dan bikin ruang gerak kita untuk bersenang-senang terbatas.

Contohnya nih, si Mike pengen banget selesaiin main Metal Gear Solid V, game PlayStation yang kalo kata dia ditujukan buat orang yang kehidupannya cuma di depan monitor, secara itu game emang penuh lika-liku. Tapi Mike kudu kerja, ngatur jadwal dan ngadepin komplain; berangkat jam 11 siang pulang jam 9 malam. Jadi kemajuan dia main game tersendat. Dia kesel. Dia kangen jaman dulu waktu hidup nggak serumit sekarang.

Continue reading

Ragam Kutipan

Standard

Tiap hari, begitu banyak status terpampang, mengungkapkan perasaan dan kisah si empunya status. Saya suka mempelajari apa yang teman-teman Facebook saya tulis. Lewat status yang begitu sederhana, terselip pesan dan wejangan, yang membuat saya berpikir, merasa ikut dinasehati, mendapat ilmu yang bisa diterapkan untuk terus belajar jadi bijaksana. Karena hidup sebagai manusia itu rumit…

Continue reading

De’ Tjantiek: Asiknya Lulur di Rumah

Standard

Saya bukan tipe wanita yang hobi menghabiskan waktu di salon. 4 tahun lalu adalah terakhir kalinya saya nyalon seharian. Yah… Sekedar ritual sebelum nikah. Kalo untuk sekedar pijat dan lulur semata, saya lumayan suka. Tapi sayang saya pemalas. Membayangkan harus nunggu antrian, lepas baju, dipijat dilulur di tempat tidur yang mungkin kurang nyaman, bilas, ganti baju, kembali ke rumah… Aduh ribet banget.
Continue reading

Sepenggal Cerita Papa

Standard

Waktu makan malam tadi, ada yang beda di jemari Papa. Dari sekian banyak cincin batu yang suka gonta-ganti dipakainya, hari ini beliau memakai cincin bermata putih, nggak cantik seperti batu kebanyakan.

“Baru ya Pa?” tanya saya.

“Mana? Ini? Wah udah 44 tahun Papa punya,” jawabnya.

“Oh ya?? Batu apa?” Saya terkaget-kaget.

“Bukan batu. Ini gigi gajah.”

Continue reading